Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja menjadi salah satu petinggi yang agresif menambah kepemilikan saham di bank berkode emiten BBCA. Dalam aksi beli yang dilakukan pada 18 Maret 2025, Jahja menggelontorkan dana hampir Rp5 miliar untuk mengakuisisi saham di harga yang sedang melemah.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 20 Maret, Jahja membeli saham BBCA dalam lima kali transaksi. Ia pertama kali membeli 230 ribu saham di harga Rp8.500 per saham dengan nilai transaksi Rp1,96 miliar. Selanjutnya, ia menambah kepemilikannya dengan membeli 118 ribu saham di harga Rp8.475 per saham senilai Rp1 miliar.
Tidak berhenti di situ, Jahja melanjutkan aksinya dengan membeli 118 ribu saham di harga Rp8.450 per saham seharga Rp997,1 juta. Ia kemudian menambah 60 rib saham lagi di harga Rp8.400 per saham senilai Rp504 juta, dan terakhir membeli 60 ribu saham di harga Rp8.350 per saham dengan nilai transaksi yang sama, Rp504 juta.
|Baca juga: Bos OCBC (NISP) Sebut Menumbuhkan CASA Bukan Menggunakan Strategi Jangka Pendek
|Baca juga: OJK Canangkan Asuransi untuk Program Makanan Bergizi Gratis, Bagaimana Skemanya?
Secara total, Jahja telah merogoh kocek Rp4,97 miliar dalam transaksi ini. Dengan tambahan tersebut, kepemilikan sahamnya di BBCA naik menjadi 35,805 juta saham atau setara dengan 0,029 persen dari sebelumnya 35,21 juta saham.
Direksi BCA lain tak mau ketinggalan
Langkah Jahja ternyata diikuti oleh dua Direksi BCA lainnya, yakni Frengky Chandra Kusuma dan Lianawaty Suwono. Kedua pejabat tinggi ini juga tercatat membeli saham BBCA dalam jumlah signifikan pada 18 Maret 2025.
Frengky Chandra Kusuma, Managing Director BCA, membeli saham BBCA sebanyak 291.942 lembar di harga Rp8.975 per saham dengan total transaksi Rp2,62 miliar. Selain itu, ia kembali membeli 30 ribu saham di harga Rp8.450 per saham senilai Rp253,5 juta.
Dengan demikian, total transaksi Frengky mencapai Rp2,87 miliar, sehingga kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 2,43 juta saham atau setara dengan 0,002 persen dari sebelumnya 2,39 juta saham.
Sementara Lianawaty Suwono, Director Human Capital BCA, melakukan aksi beli dalam dua tahap. Pertama, ia membeli 119.800 saham di harga Rp8.325 per saham dengan nilai transaksi Rp997,33 juta. Kedua, ia kembali menambah 119.500 saham di harga Rp8.350 per saham dengan total transaksi Rp997,83 juta.
|Baca juga: GoPay Digitalisasi Terminal Kalideres Dorong Kelancaran Mudik 2025
|Baca juga: Bos Jalin: Jaringan ATM Link Himbara Siap Layani Pemudik di Mudik Lebaran 2025
Secara keseluruhan, Lianawaty mengeluarkan Rp1,99 miliar untuk menambah kepemilikannya di BBCA. Kini, ia menggenggam 2,8 juta saham atau setara dengan 0,002 persen, meningkat dari sebelumnya 2,6 juta saham.
Menurut Sekretaris Perusahaan BCA Raymond Yonarto, tujuan dari aksi beli saham ini adalah untuk investasi. Langkah ini semakin menguatkan sinyal bahwa jajaran direksi dan komisaris BCA memiliki optimisme tinggi terhadap prospek perusahaan ke depan, terutama menjelang pembagian dividen lebih dari Rp30 triliun pada 2025.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News