Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Pariwisata berkomitmen untuk mendukung Geopark Kaldera Toba di Danau Toba, Sumatera Utara berkembang sebagai destinasi wisata berkelas di kawasan barat Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat membuka seminar internasional The 1st International Conference Geotourism Destinastion Toba Caldera UNESCO Global Geopark di Parapat, Simalungun, Selasa.
|Baca juga: Zurich dan Traveloka Tawarkan Insentif untuk Wisatawan, Begini Syaratnya!
“Kini saatnya Toba menegaskan peran strategisnya di kawasan barat Indonesia,” ujarnya saat membuka “The 1st International Conference: Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025” di Hotel Khas Parapat, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa kemarin, seperti dikutip dari keterangan pers Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata, Rabu, 9 Juli 2025.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan keberadaan Geopark Kaldera Toba di Sumatra Utara menjadi bukti nyata bahwa pengembangan pariwisata Indonesia senantiasa menjaga keharmonisan dengan alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.
|Baca juga: Menpar Widiyanti Dukung Jakarta Sebagai Kota Global
“Geopark Kaldera Toba merupakan wujud nyata visi pariwisata Indonesia. Sebuah destinasi yang menghadirkan keharmonisan antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti
Menpar Widiyanti Putri mengatakan, dunia mengenal Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keindahan alam bahari yang beragam. Tak hanya keindahan laut, keindahan alam Indonesia juga tersimpan dalam lanskap darat di dalamnya.
Karena Indonesia berada di kawasan Cincin Api (Ring of Fire) Pasifik yang aktif, aktivitas tektonik tersebut pun membentuk gunung, danau, dan bebatuan termasuk kawasan Danau Toba yang kini dilindungi dalam naungan geopark.
“Status geopark bukan hanya sebagai bentuk perlindungan, tetapi juga sebagai peluang untuk membuka ruang pembelajaran dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” katanya.
Menteri Pariwisata memaparkan, kawasan Danau Toba merupakan salah satu lanskap alam paling ikonik di Indonesia yang lahir dari letusan vulkano-tektonik besar sekitar 7.400 tahun yang lalu dan menciptakan kaldera raksasa dengan luas lebih dari 7.000 kilometer persegi. Tak hanya itu, kawasan Danau Toba juga menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati endemik serta tradisi dan budaya Batak yang kaya dan terus hidup di sekitarnya.
“Inilah contoh sempurna tentang bagaimana visi geopark hidup yakni menghubungkan ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan kemanusiaan. Dengan nilai strategis tersebut, destinasi Danau Toba juga sebelumnya menyandang status Destinasi Super Prioritas (DPP) dan kini masuk dalam prioritas percepatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dengan target mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Sumatra hingga 7,2 persen pada tahun 2029,” ujar Menteri Pariwisata.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News