1
1

Apple Lirik Batam! RI Siap Bangun Pusat Industri AI di Kepulauan Riau

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Igor Omilaev from Unsplash

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyebut Batam, Kepulauan Riau, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan strategis bagi pembangunan industri kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.

“Batam bisa menjadi salah satu kawasan pembangunan industri AI pada masa depan,” ujar Faisol, dalam Focused Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Potensi Penguatan Industri Elektronika dalam Rangka Pengembangan Industri AI di Indonesia‘, di Batam, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 11 Juli 2025.

|Baca juga: BNI (BBNI) Luncurkan Wondr Multicurrency Demi Dukung Nasabah Jadi Global Citizen

 |Baca juga: Saham Allo Bank (BBHI) Melonjak Usai Indra Utoyo Mundur dari Posisi Dirut

Menurutnya Batam memiliki 19 kawasan industri yang berkembang. Beberapa perusahaan yang beroperasi di dalamnya pun bergerak di bidang teknologi elektronika, termasuk pembuatan komponen-komponen penting bagi pengembangan AI. Faisol telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah perusahaan di Batam untuk melihat langsung kesiapan kawasan industri.

“Kemarin, kami mengunjungi perusahaan sektor telematika, pemasok komponen untuk produk gadget global, serta lokasi rencana pembangunan pabrik mitra dalam rantai pasok Apple yang akan memproduksi AirTag. Ini bukti Batam sangat berpotensial,” tukasnya.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menilai Batam sebagai kawasan yang strategis dan telah lama menjadi garda terdepan dalam industri perangkat telekomunikasi dan jasa digital.

|Baca juga: OJK Pelototi 6 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi yang Bermasalah, Masuk Pengawasan Khusus?

|Baca juga: JP Morgan Borong Saham BRI (BBRI) saat Pasar Tertekan, Ada Apa?

“Batam bisa jadi ‘flagship’ bangsa dalam memproduksi perangkat dan jasa telekomunikasi. Maka penting untuk menyiapkan infrastruktur industri AI di sini,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi. Ia menekankan pentingnya memperkuat industri vertikal, khususnya sektor manufaktur, dalam konteks pengembangan AI di Batam.

“Kita harus tetap waspada terhadap risiko seperti kebocoran data privasi, tapi mari kita fokus pada potensi positif dari pengembangan industri AI ini,” tuturnya.

|Baca juga: Bank Danamon (BDMN) Dapat Restu Jadi Induk Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia

|Baca juga: Sah! OJK Restui Adi Pramana sebagai Presdir Tugu Insurance (TUGU)

Berdasarkan analisis Kearney, pemanfaatan teknologi AI di Indonesia diproyeksikan mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 12 persen pada 2030, atau setara dengan US$366 miliar. Angka tersebut merupakan yang tertinggi secara nominal di kawasan ASEAN.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BNI (BBNI) Luncurkan Wondr Multicurrency Demi Dukung Nasabah Jadi Global Citizen
Next Post Prudential Siap Lepas Saham ICICI Asset Management Lewat IPO di India

Member Login

or