1
1

4 Opportunity Pengembangan Literasi Asuransi di Kalangan Mahasiswa

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Survei terbaru yang dilakukan oleh IFG Progress mengungkap bahwa literasi asuransi di kalangan mahasiswa masuk dalam kategori moderate literate dengan tingkat persentase sebesar 79,9%.

Dalam survei tersebut, IFG Progress mencatat terdapat 4 peluang (opportunity) dalam pengembangan literasi asuransi di tingkat mahasiswa di Indonesia.

Berdasar Economic Bulletin-Issue 47 bertajuk Insurance Literacy Among the Young in Indonesia: Result from IFG Progress Insurance Literacy Survey, yang dikutip, Jumat, 12 April 2024, keempat peluang tersebut adalah:

Pertama, higher attitude toward insurance. Sikap seseorang yang mengevaluasi produk asuransi apakah menguntungkan atau tidak (attitude toward insurance) dari responden IFG Progress Survey terpantau sangat tinggi.

|Baca juga: OJK Dorong Literasi Keuangan di Pesantren

Sebanyak 50% dari total responden setuju dan 21% sangat setuju bahwa pembelian asuransi untuk pribadi adalah hal yang baik untuk dilakukan. Adapun, sebanyak 47% responden setuju dan 23% sangat setuju bahwa membeli asuransi jiwa/kesehatan itu penting untuk semua orang.

Menurut IFG Progress, temuan ini menunjukkan bahwa sudah banyak responden mahasiswa yang memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap manfaat menggunakan asuransi hingga tertarik untuk menggunakannya. “Kondisi ini menjadi opportunity yang cukup baik bagi industri asuransi yang tentunya perlu juga dibersamai dengan upaya pemasaran produk asuransi yang transparan dan kredibel.”

Kedua, higher awareness of insurance benefits. Di samping itu, tingkat awareness responden terhadap manfaat dan nilai dari produk asuransi terpantau sangat baik. Sebanyak 51% responden setuju dan 32% sangat setuju bahwa tujuan utama dari asuransi adalah untuk mengurangi beban finansial dari risiko yang mungkin dihadapi.

Selain itu, sebagian besar responden juga setuju bahwa asuransi adalah tools manajemen risiko terbaik. Temuan ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap asuransi sebagai alat mitigasi dan manajemen risiko sudah terbentuk di kalangan mahasiswa Indonesia.

Ketiga, higher intention to purchase insurance. Seiring dengan tingginya awareness yang dimiliki mahasiswa terhadap produk asuransi, juga berdampak pada tingginya ketertarikan minat mahasiswa dalam membeli produk asuransi di masa depan. Didapatkan bahwa sebanyak 47% responden setuju dan 23% sangat setuju untuk membeli asuransi pribadi di masa depan.

|Baca juga: Edukasi dan Literasi Keuangan Menyasar Semua Segmen Masyarakat

“Temuan ini dapat menjadi opportunity untuk industri asuransi dapat mengembangkan produk asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan dan juga terjangkau bagi konsumen di masa depan.”

Keempat, moderate to high of social influence. Menariknya, social influence cukup menjadi salah satu media yang berpengaruh bagi mahasiswa dalam memberikan pandangan terhadap asuransi. Social influence tersebut berupa pengaruh dari media massa, media sosial, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, dan termasuk rekomendasi dari orang-orang terdekat yang dikenal.

“Hal ini dapat menjadi sarana bagi industri asuransi mengembangkan produk dan manfaatnya dengan catatan perusahaan asuransi harus mendapatkan dan mempertahankan layanan yang baik yang dapat memberikan pandangan positif bagi masyarakat.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Konsumsi BBM Capai Puncak di H-1 Idulfitri, Pertamax Turbo Meroket 104%
Next Post Kilang Pertamina Balikpapan Diganjar Peringkat idAAA(sf) oleh Pefindo

Member Login

or