Media Asuransi, GLOBAL – Menteri Pariwisata Thailand Sudawan Wangsuphakijkosol mengatakan Negara Gajah Putih telah memulai program asuransi kesehatan untuk pengunjung internasional. Program itu memberikan perlindungan hingga US$14.000 untuk risiko kecelakaan.
Langkah ini diambil saat Thailand berupaya untuk meremajakan industri pariwisata yang mengalami penurunan drastis selama krisis kesehatan global covid-19.
Apa saja yang tercakup di skema ini? Menurut sebuah laporan dari SCMP yang dilansir dari laman Insurance Business, Senin, 19 Februari 2024, program yang dijuluki skema Thailand Traveller Safety ini menawarkan asuransi kesehatan hingga 500.000 baht atau setara US$14.000 dan hingga 1 juta baht atau sekitar US$28.000 jika terjadi kematian pada pengunjung.
Secara resmi program tersebut akan dimulai pada 1 Januari dengan inisiatif ini akan diperpanjang hingga 31 Agustus, yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri para turis akan keselamatan mereka selama berada di negara ini.
|Baca juga:Â Rombak Jajaran Pejabat Eselon II, Menkeu: Guna Tingkatkan Pengelolaan Keuangan Negara!
Wangsuphakijkosol menekankan tujuan dari rencana ini untuk mengkomunikasikan kepada para wisatawan di seluruh dunia bahwa Thailand memprioritaskan kesehatan dan keselamatan. “Kampanye ini bertujuan untuk meyakinkan para wisatawan asing bahwa Thailand aman dan semua orang akan dijaga dengan baik,” katanya.
Pemerintah Thailand telah mengklarifikasi bahwa skema asuransi ini tidak akan menanggung insiden yang diakibatkan oleh kelalaian tertanggung, tindakan yang disengaja, kegiatan ilegal, atau keterlibatan dalam kegiatan berbahaya. Wisatawan yang ingin mendapatkan manfaat dari asuransi ini dapat mendaftar melalui situs web Thailand Traveller Safety.
Jumlah wisatawan perlahan-lahan telah meningkat pasca-pandemi, dengan Thailand menjadi tuan rumah bagi 28 juta wisatawan pada 2023, melonjak dari 11 juta pada tahun sebelumnya tetapi masih jauh dari rekor 40 juta pada 2019, sebelum pandemi.
Melalui pengenalan skema Thailand Traveller Safety, pemerintah menargetkan 35 juta pengunjung pada 2024, dengan target pendapatan dari sektor pariwisata sebesar US$55 miliar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News