1
1

Baru Menikah? Ikuti Trik Mengatur Keuangan Ini  

Media Asuransi, JAKARTA – Setelah menyelenggarakan pesta pernikahan, maka tahapan selanjutnya adalah mengarungi kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya. Biasanya, para pengantin baru memiliki banyak rencana dan tujuan ke depan seperti tempat tinggal atau rencana memiliki anak.

Untuk itu, sebagai pengantin baru sudah sepatutnya mempelajari agar dapat memahami dan menyusun strategi terkait dengan cara pengelolaan keuangan yang baik dan benar demi mewujudkan tujuan rumah tangga yang diimpikan.

Salah satu persoalan yang mungkin sedikit sensitif sehingga sering dihindari karena berpotensi memicu konflik bagi pengantin muda adalah persoalan finansial. Agar tidak menjadi perselisihan, terutama di momen pengantin baru yang penuh kebahagiaan, Anda dapat menggunakan poin-poin berikut saat mendiskusikan cara mengelola keuangan bersama pasangan.

Baca juga: Kuartal I/2022, Penyaluran Kredit BBNI Naik 5,8%

1.        Ketahui total penghasilan bersih per bulan

Setelah menikah, strategi finansial yang diterapkan tentunya berbeda dibandingkan saat masih single. Kini, ada dua kepala yang harus berkompromi.

Kunci utama dalam pengelolaan keuangan adalah keterbukaan. Jadi, sudah sewajarnya Anda dan pasangan mengetahui besarnya penghasilan masing-masing.

Kendati demikian, keterbukaan tidak hanya soal penghasilan saja. Melainkan juga mengenai utang, kebiasaan pasangan dalam membelanjakan uang, aset, hingga tabungan yang dimiliki.

Dengan memiliki gambaran jelas mengenai kondisi keuangan masing-masing, Anda dan pasangan dapat memetakan berapa total penghasilan bersih, berapa yang bisa ditabung, dan berapa pengeluaran yang sesuai dengan kemampuan.

2.        Buat alokasi bujet

Setelah mengetahui total penghasilan bersih per bulan, saatnya menentukan anggaran. Tanpa adanya anggaran, kebutuhan rumah tangga bisa jadi tidak terpenuhi karena Anda dan pasangan mungkin lebih mementingkan keinginan pribadi.

Dalam membuat bujet bulanan, sebagian orang ada yang lebih cocok membaginya menjadi bermacam-macam pos sesuai peruntukannya, seperti bujet makan, transportasi, hiburan, tabungan, dan lain sebagainya. Namun ada juga yang lebih menyukai metode simpel dengan membaginya dalam pos-pos besar seperti livingsaving, dan lifestyle.

Karena Anda telah menikah, maka diskusikan alokasi bujet dengan pasangan mengenai pos mana yang lebih prioritas dan memerlukan anggaran lebih besar dan mana yang harus dibatasi.

3.        Pembagian tanggung jawab

Siapa yang bertugas mengelola keuangan, apakah dikelola bersama, atau dikelola salah satu pihak? Pada kebanyakan rumah tangga, tugas mengelola keuangan diserahkan pada istri, pihak suami memberi kepercayaan penuh. Namun cara ini tentu tidak mutlak, karena kondisi rumah tangga setiap orang berbeda.

Buatlah kesepakatan dengan pasangan mengenai pihak yang mengelola keuangan. Jika istri bekerja, pengeluaran bisa ditanggung berdua. Misalnya suami menanggung biaya utilitas seperti biaya listrik, biaya air, biaya telepon, biaya internet, belanja bulanan, dan biaya pendidikan anak. Sedangkan untuk asuransi dan hiburan bisa ditanggung oleh istri.

Selain itu, ada juga yang penghasilannya disatukan dalam satu rekening, lalu dikelola bersama.  Metode apapun yang dipilih, pastikan tetap terbuka dan transparan dengan pasangan.

Baca juga: 26 BUMN Kompak Antar 40 Ribu Masyarakat Mudik Lebaran 2022

4.        Tetapkan tujuan jangka pendek

Menetapkan tujuan atau keinginan yang perlu dicapai menjadi salah satu hal motivasi agar bisa disiplin menabung. Oleh karena itu, tidak ada salahnya apabila gaji, bonus, maupun tunjangan hari raya (THR) ditabung agar tidak habis hanya untuk hal konsumtif, sehingga bisa memenuhi tujuan jangka pendek.

Sebagai contoh, jika Anda dan pasangan punya impian memiliki rumah, dapat memulainya dengan membuat tabungan berjangka sebagai tabungan down payment (DP) rumah. Apabila DP yang ditargetkan adalah Rp72 juta dalam waktu dua tahun, maka Anda dapat mengatur autodebet Rp3 juta setiap bulannya. Tujuan keuangan akan membuat Anda berpikir dua kali sebelum membelanjakan uang, karena ada target yang ingin dicapai. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sinarmas MSIG Life Sambut Baik Roadmap AAJI  
Next Post Penukaran Uang Masih Diminati

Member Login

or