Media Asuransi, GLOBAL – Para analis di Goldman Sachs memperkirakan bisnis pialang reasuransi akan melaporkan pertumbuhan premi dua digit pada kuartal kedua 2023, serta hasil yang kuat di properti ritel dan kecelakaan (property and casualty/P&C) secara global.
Dilansir dalam laman Reinsurance News, para analis membahas pertumbuhan harga dan eksposur untuk pialang asuransi dan reasuransi di Amerika. Selain mengantisipasi pertumbuhan premi yang kuat sekitar 27% dari pendapatan tahunan pada kuartal II/2023 dan kinerja yang kuat di P&C ritel, para analis memperingatkan bahwa perlambatan tunjangan karyawan dari kuartal ke kuartal diperkirakan akan menjadi hambatan bagi pertumbuhan organik secara keseluruhan karena kenaikan upah dan pertumbuhan lapangan kerja melambat secara moderat tetapi tetap kuat.
Ekspektasi bahwa segmen ini akan mengalami akselerasi organik di pasar E&S yang didukung oleh arus pengajuan properti yang lebih tinggi dan fakta penetapan harga pada musim pembaruan properti utama akan mendorong akselerasi pertumbuhan premi. “Secara keseluruhan, harga dan eksposur tetap sehat dan terus memberikan tingkat pertumbuhan organik di atas rata-rata dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang,” kata para analis.
Pada akhirnya, analis Goldman Sachs memperkirakan perubahan premi pembaruan P&C akan meningkat pada kuartal II/2023 jika dibandingkan dengan kuartal II/2022 secara agregat, sebagian besar didorong oleh pergeseran ke bisnis properti pada kuartal tersebut, di samping latar belakang ekonomi yang tangguh.
|Baca juga:Â Pendapatan Pialang Asuransi Dipengaruhi Suku Bunga
“Bagaimana dinamika yang menguntungkan ini diterjemahkan ke dalam pertumbuhan organik secara keseluruhan masih beragam, terutama karena perbedaan bauran bisnis, berbagai tingkat hambatan ekonomi, dan perkiraan perlambatan dalam bisnis yang lebih transaksional yang berada di luar RPC,” kata para analis.
Dalam hal harga, para analis memperkirakan harga komersial akan meningkat secara moderat yang terutama didorong oleh pertanggungan properti. Penetapan harga properti diperkirakan akan meningkat pada Q2 2023 karena dampak dari penetapan harga reasuransi bencana properti yang lebih tinggi, di mana saja antara 20-40%, menyaring ke dalam model penetapan harga utama, sebagian diimbangi oleh tekanan yang terus berlanjut pada kompensasi pekerja dan penetapan harga D&O publik.
Â
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News