Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi Asia semakin merangkul kemajuan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk tetap kompetitif dan membentuk masa depan asuransi. Kondisi itu terjadi dalam lanskap industri asuransi yang terus berkembang pesat.
Merujuk laporan terbaru dari McKinsey, dikutip dari laman Insurance Outlook, Senin 22 Januari 2024, menyoroti kemajuan yang dibuat oleh perusahaan asuransi Asia dalam mengadopsi teknologi Al dan manfaat potensial yang mereka tawarkan. Adapun sejumlah laporan itu yakni:
Bangkitnya Al di asuransi Asia
Menurut laporan McKinsey, perusahaan asuransi Asia mengakui potensi transformatif Al dan secara aktif berinvestasi dalam teknologi Al untuk meningkatkan operasi mereka, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mendorong pertumbuhan. Solusi yang didukung Al digunakan di berbagai bidang, termasuk underwriting, pemrosesan klaim, layanan pelanggan, penilaian risiko, dan deteksi penipuan.
|Baca: 2 Sisi Mata Uang Koin Nol Emisi Karbon dan Pembangunan Berkelanjutan
Meningkatkan efisiensi dan akurasi
Teknologi Al memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengotomatiskan proses manual, meningkatkan efisiensi, dan akurasi operasional. Algoritma pembelajaran mesin dapat menganalisis data dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola, menilai risiko, dan membuat keputusan berdasarkan data. Hal ini mempercepat proses dan mengurangi kesalahan, yang mengarah pada peningkatan underwriting dan manajemen klaim.
Pengalaman nasabah yang lebih baik
Chatbot dan asisten virtual yang didukung AI merevolusi interaksi pelanggan di industri asuransi. Sistem cerdas ini dapat memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi, menjawab pertanyaan pelanggan, dan membantu dalam pemilihan polis. Dengan memanfaatkan pemrosesan bahasa alami dan pembelajaran mesin, perusahaan asuransi dapat menawarkan dukungan sepanjang waktu, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menyederhanakan perjalanan pelanggan.
Penilaian risiko tingkat lanjut
Algoritma Al dapat menganalisis beragam sumber data, termasuk media sosial, perangkat lot, dan basis data eksternal, untuk menilai risiko secara lebih akurat. Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi menyesuaikan produk asuransi dengan nasabah individu, menentukan harga polis dengan lebih akurat, dan mengidentifikasi potensi penipuan atau risiko klaim. Dengan memanfaatkan Al, perusahaan asuransi dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan menawarkan opsi pertanggungan yang disesuaikan.
Deteksi dan pencegahan penipuan
Teknologi Al memainkan peran penting dalam mendeteksi dan mencegah penipuan asuransi. Algoritma pembelajaran mesin dapat menganalisis data historis dan mengidentifikasi pola yang mengindikasikan aktivitas penipuan. Perusahaan asuransi dapat secara proaktif memitigasi risiko dan mengurangi kerugian finansial dengan menandai klaim atau perilaku yang mencurigakan.
Tantangan dan peluang
Meskipun mengadopsi Al dalam industri asuransi menghadirkan peluang yang signifikan, namun juga memiliki tantangan. Perusahaan asuransi harus mengatasi masalah yang berkaitan dengan privasi data, keamanan, dan penggunaan Al secara etis.
|Baca: Pasar Reasuransi Bakal Terus Kembangkan Proteksi Risiko Perang di 2024
Selain itu, ada kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan karyawan agar dapat bekerja secara efektif bersama sistem Al. Perusahaan asuransi di Asia berkolaborasi dengan mitra teknologi, perusahaan rintisan, dan perusahaan teknologi asuransi untuk meningkatkan kemampuan Al sepenuhnya.
Dengan membina ekosistem inovasi dan merangkul kemitraan, perusahaan asuransi dapat mempercepat perjalanan adopsi Al mereka dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News