Media Asuransi, JAKARTA – Kita mungkin terbiasa mendengar, atau bahkan ikut menyuarakan, tentang frasa work life balance. Beberapa tahun terakhir, frasa ini seakan menjadi mantra bagi para pekerja, yang mengingatkan mereka untuk menyeimbangkan kehidupan dunia kerja dan kehidupan pribadi. Hal itu diperlukan untuk menjaga agar kita tetap ‘waras’ di dunia yang semakin ‘edan’
Pada tahun 2021, Kemenkes RI mengungkap data terkait dengan masalah tingginya prevalensi orang dengan gangguan jiwa. Indonesia disebut memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20 persen populasi di Indonesia mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa.
Dalam kondisi seperti ini, sepertinya kesadaran orang terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental atau mental heath pun masih kerap diabaikan. Dikutip dari laman Manulife Indonesia, Senin, 12 Mei 2025, kesehatan mental adalah kondisi seseorang memiliki kesejahteraan mental sehingga mampu menghadapi tekanan hidup, menyadari potensi diri, dan dapat berkontribusi dalam masyarakat.
|Baca juga: Berikut Pentingnya Mengelola Stres Demi Kesehatan Mental dan Fisik
Kesehatan mental dan gangguan mental merupakan dua hal yang tak sama. Gangguan mental atau mental disorder merupakan kondisi kesehatan yang memengaruhi perasaan, pikiran, perilaku, suasana hati, atau kombinasi di antaranya. Sedangkan kesehatan mental sendiri merupakan fondasi dasarnya yang dapat berpotensi terganggu apabila tidak menjaga kesehatan mental.
Mengenali Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental dapat ditandai dengan perubahan signifikan pada kognitif, emosi, atau perilaku. Tanda-tanda gangguan ini antara lain kecemasan, perasaan tertekan, merasa tidak berharga, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan pikiran untuk bunuh diri. Memahami gejala dan pentingnya kesehatan mental, serta memiliki asuransi kesehatan yang mendukung, adalah langkah penting.
Berbagai jenis gangguan kesehatan mental
1. Stres
Respons alami terhadap tekanan hidup yang jika dibiarkan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penanganan stres termasuk konseling, olahraga, dan menjaga pola hidup sehat.
|Baca juga: Hampir Setengah dari Perusahaan di Singapura Ragu Mempekerjakan Staf dengan Masalah Kesehatan Mental
2. Gangguan kecemasan
Ditandai dengan rasa takut berlebihan. Perawatan psikologis dan obat mungkin diperlukan sebagai upaya menjaga kesehatan mental pulih kembali.
3. Depresi
Suasana hati tertekan dan kehilangan minat dalam aktivitas. Penanganan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.
Gangguan mental kerap mengganggu kehidupan pribadi sehari-hari, termasuk dalam menjalankan kegiatan sosial, pekerjaan, hingga hubungan antarkeluarga dan orang di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, seseorang dengan gangguan mental membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk mengatasi masalahnya.
Menjaga Kesehatan Mental
Faktor psikologis, biologis, dan sosial dapat berpengaruh pada kesehatan mental. Keterampilan emosional yang rendah dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menjaga kesehatan mental.
Upaya menjaga kesehatan mental dapat dimulai dengan mencoba terhubung dengan orang lain untuk membangun rasa memiliki dan harga diri, serta memberikan dukungan emosional yang positif. Sebagai tambahan, memiliki asuransi kesehatan juga dapat meminimalisir stres keuangan dan ketidakpastian.
|Baca juga: Kesehatan Mental Jadi Perhatian Utama Mayoritas Konsumen Global
Selain itu, aktif berolahraga juga merupakan salah satu tips menjaga kesehatan mental dan fisik. Sama halnya dengan konsumsi makanan sehat yang dapat berdampak positif menjaga kesehatan mental.
Pola hidup sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur, protein, dan makanan minim proses agar lebih sehat. Perhatikan juga asupan kafein yang dapat memengaruhi suasana hati.
Perlu Bantuan dan Perawatan
Psikolog dan psikiater akan membantu menentukan diagnosa maupun pengobatan dalam perawatan kesehatan mental. Psikolog umumnya akan membantu proses konseling agar pulih dari masalah. Sedangkan psikiater yang merupakan bagian dari kedokteran akan memberi diagnosa apa gangguan mental yang diderita pasien serta bagaimana pengobatan yang harus diberikan.
Pilihan perawatan kesehatan mental yang tersedia disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita. Beberapa pilihannya antara lain, psikoterapi yang mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perilaku oleh profesional kesehatan mental terlatih.
Beberapa kasus perlu dilakukan rawat inap untuk diawasi secara ketat, didiagnosis dengan akurat dan menyesuaikan pengobatan saat penyakitnya memburuk atau kambuh dengan intensitas yang tinggi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News