1
1

Kerugian Akibat Gangguan CrowdStrike Diramal Capai US$1 Miliar

Guy Carpenter. | Foto: guycarp.com

Media Asuransi, GLOBAL – Guy Carpenter memperkirakan gangguan yang terjadi pada sistem keamanan siber CrowdStrike menyebabkan kerugian yang diasuransikan sebesar US$1 miliar. Insiden ini telah memicu diskusi yang mendalam di kalangan industri keamanan siber dan asuransi, mengingat dampak gangguan operasional yang terjadi di seluruh dunia.

Beberapa sektor utama, termasuk kesehatan, layanan keuangan, dan infrastruktur kritis, menjadi yang paling terdampak. Estimasi awal menunjukkan kerugian yang diasuransikan berkisar antara US$300 juta hingga US$1 miliar.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 12 Agustus 2024, peristiwa ini juga memaksa perusahaan asuransi untuk meninjau kembali cakupan risiko mereka, khususnya yang berkaitan dengan Gangguan Bisnis dan Kegagalan Sistem. Menurut Guy Carpenter, insiden ini menyoroti perbedaan penting antara gangguan yang terjadi secara tidak sengaja dan serangan berbahaya.

|Baca juga: Apa Itu Inklusi Keuangan? Simak Penjelasannya di Sini!

|Baca juga: Berikut Tips Hadapi Lonjakan Inflasi Medis dengan Bijak

Meskipun insiden CrowdStrike telah menyebabkan gangguan yang signifikan, sebuah serangan berbahaya terhadap sistem operasi yang banyak digunakan berpotensi menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar, mencapai hingga US$2 miliar.

“Perbandingan ini menunjukkan pentingnya memahami berbagai risiko siber saat mengembangkan produk dan syarat cakupan asuransi,” ujar perwakilan Guy Carpenter.

Selain itu, insiden CrowdStrike ini mencerminkan tren yang semakin berkembang di pasar asuransi siber, di mana peristiwa ‘Kitty Cat’ —insiden berukuran sedang yang dapat berdampak signifikan jika diakumulasi— menjadi semakin umum.

Peristiwa-peristiwa ini, meskipun dapat dikelola secara individual, secara kolektif menimbulkan risiko besar bagi industri, menekankan pentingnya pemodelan yang akurat dan perencanaan skenario yang matang, tegas Guy Carpenter.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 55% Investor adalah Milenial dan GenZ
Next Post Jadikan Pasar Modal Alternatif Sumber Pembiayaan UKM

Member Login

or