Keuntungan Southsure Assurance Tergerus, Stabilisasi Pendapatan Jadi Kunci!
1
1

Keuntungan Southsure Assurance Tergerus, Stabilisasi Pendapatan Jadi Kunci!

Ilustrasi. | Foto: Pixabay

Media Asuransi, GLOBAL – Southsure Assurance, perusahaan asuransi berbasis di Selandia Baru, terus mendapat manfaat dari sinergi operasional dengan perusahaan induknya, Southland Building Society (SBS), serta perusahaan saudara Finance Now Limited. Hal ini disampaikan oleh Fitch Ratings dalam laporan terbarunya.

Saluran distribusi grup berkontribusi lebih dari 90 persen terhadap total premi bruto pada tahun keuangan yang berakhir Maret 2024 (FY 2024). Kondisi ini menunjukkan perusahaan masih sangat bergantung pada basis pelanggan dari induk perusahaannya.

|Baca juga: AAUI Beberkan Tantangan dan Usulan terkait POJK Asuransi Kredit, Berikut Lengkapnya!

|Baca juga: Bos Askrindo Ungkap Sejumlah Faktor yang Memengaruhi Risiko Asuransi Kredit, Apa Saja?

“Keberadaan pasar yang terbatas dan potensi intervensi regulasi tetap menjadi kendala bagi profil perusahaan,” tulis Fitch Ratings dalam laporannya yang dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 4 Februari 2025.

Dalam beberapa tahun terakhir, profitabilitas Southsure Assurance mengalami penurunan akibat berkurangnya volume premi, perubahan desain produk, serta meningkatnya biaya operasional. Produk asuransi pinjaman konsumen dengan premi tunggal, yang menyumbang 47 persen dari total premi pada FY 2024, terus mengalami penyusutan.

“Laba bersih perusahaan meningkat menjadi US$8,63 juta (15,3 juta dolar NZ) pada FY 2024 berkat keuntungan sebesar US$7,96 juta (14,1 juta dolar NZ) dari penjualan saham di Abbott NZ Holdings Limited. Namun, jika keuntungan tersebut tidak diperhitungkan, pengembalian ekuitas turun menjadi delapan persen dari sebelumnya 10 persen di FY 2023,” jelas laporan itu.

|Baca juga: Respons Putusan MK tentang Pembatalan Polis, OJK Minta Industri Asuransi Perbaiki 3 Aspek Ini

|Baca juga: BRI Akan “Buyback” Saham Senilai Rp3 Triliun

Keberlanjutan profitabilitas jangka panjang perusahaan akan sangat bergantung pada kemampuannya dalam menstabilkan pendapatan dan mengendalikan biaya operasional.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Industri Asuransi Korea Selatan Diprediksi Berkinerja Cerah hingga 2029
Next Post Kinerja Pasar Asuransi Kredit Perjalanan Diprediksi Cemerlang hingga 2032
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or