1
1

Kompetisi Memanas, Pembeli Asuransi Penerbangan Dapat ‘Durian Runtuh’

Ilustrasi. | Foto: worldtrips.com

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Gallagher Specialty menyebutkan meskipun tantangan terus berlanjut namun kapasitas berlebih dan persaingan yang meningkat mendorong penurunan tarif asuransi penerbangan di pertengahan tahun.

Mengutip Reinsurance News, Senin, 19 Agustus 2024, rendahnya klaim rata-rata dan tingginya tarif dalam beberapa tahun terakhir telah menarik kembali kapasitas ke pasar, memicu persaingan ketat yang mengorbankan disiplin underwriting, catat para analis.

Saat ini, mayoritas perusahaan asuransi aktif mencari peningkatan volume premi. Namun, Gallagher memperingatkan, bagi pemain jangka panjang, dorongan ini dipicu oleh tekanan profitabilitas dan margin keuntungan yang semakin terjepit, diperparah oleh retensi yang meningkat dan kesenjangan harga antara pasar asuransi dan reasuransi.

Para analis memprediksi dalam beberapa bulan mendatang, manajemen perusahaan asuransi akan memantau kecukupan tarif dengan lebih ketat dan mulai mempertanyakan alokasi modal terbaik di masa depan.

Gallagher mengatakan lingkungan harga yang lebih kompetitif ini menguntungkan pembeli asuransi penerbangan, dan untuk sekarang, persaingan yang meningkat menghasilkan hasil pembaruan yang lebih positif.

|Baca juga: 4 Ramuan Saham MNC Sekuritas yang Bikin Kamu Cuan Hari Ini

|Baca juga: Menkeu: RAPBN 2025 Memastikan Transisi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

“Kami memperkirakan pasar yang menguntungkan pembeli ini akan berlanjut dalam jangka pendek, namun masih ada beberapa isu besar yang belum terselesaikan, seperti klaim dari penyewa pesawat, yang dapat memengaruhi kapasitas dan sentimen underwriting di masa depan ketika pasar mendapatkan kejelasan lebih lanjut,” ujar Gallagher.

Sebagai catatan tambahan, para analis juga mengamati adanya pergerakan signifikan tenaga kerja di kalangan perusahaan asuransi, dengan banyak underwriter dan kepala produk berpengalaman yang pindah ke perusahaan lain.

Perubahan ini dapat menimbulkan tantangan, karena beberapa individu baru mulai menyesuaikan diri, sementara yang lain masih dalam masa cuti, dan beberapa perusahaan asuransi tengah aktif merekrut untuk mengisi kembali tim mereka yang kekurangan staf.

“Selama masa transisi ini, muncul pertanyaan mengenai rencana underwriting di masa depan dan dampaknya, tetapi saat ini terlalu dini untuk menyimpulkan dampak (jika ada) dari aktivitas terbaru ini pada pasar terkait,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Profil Rosan Roeslani, dari Pengusaha hingga Jadi Menteri Investasi/Kepala BKPM
Next Post Reshuffle Kabinet, Jokowi Lantik Bahlil dan Rosan Jadi Menteri Baru di Sisa Masa Jabatan

Member Login

or