1
1

Lonjakan Kecelakaan Lalu Lintas Buat Premi Asuransi Mobil di Jepang Bakal Naik di 2026

Ilustrasi. | Foto: MPMInsurance

Media Asuransi, GLOBAL – Premi asuransi mobil di Jepang dijadwalkan meningkat pada 2026. Hal itu karena meningkatnya kecelakaan lalu lintas dan melonjaknya biaya perbaikan yang didorong oleh inflasi.

Menurut Organisasi Pemeringkat Asuransi Umum Jepang, sebuah badan yang mewakili perusahaan asuransi non-jiwa, berencana untuk menaikkan tingkat premi referensi untuk asuransi opsional dengan rata-rata 5,7 persen. Perusahaan-perusahaan asuransi di negara ini diantisipasi untuk mengadopsi tingkat referensi baru dalam premi mereka mulai Januari 2026.

Organisasi pemeringkat ini melakukan tinjauan tahunan terhadap tingkat referensi berdasarkan data pembayaran asuransi dan faktor-faktor relevan lainnya. Mereka akan segera menyerahkan rencana kenaikan suku bunga, yang merespons tren pembayaran yang lebih tinggi kepada Financial Services Agency.

Pasar asuransi kendaraan bermotor di Tiongkok tumbuh

Mengutip data dari GlobalData, di bagian lain Asia, pasar asuransi kendaraan bermotor di Tiongkok diperkirakan tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,4 persen dengan premi bruto (GWP) diproyeksikan meningkat dari CNY 912,2 miliar (US$127,4 miliar) pada 2024 menjadi CNY 1.125,7 miliar (US$158,9 miliar) pada 2028.

|Baca juga: Neraca Dagang RI Kembali Surplus US$2,93 Miliar per Mei 2024

Penelitian dari perusahaan data dan analitik Insurance Database menunjukkan sektor ini akan berkembang sebesar 5,2 persen pada 2024, didukung oleh peningkatan penjualan kendaraan, lonjakan permintaan untuk kendaraan energi baru (NEV), dan perkembangan peraturan yang menguntungkan.

Analis Asuransi GlobalData Sutirtha Dutta mengatakan pasar asuransi kendaraan bermotor di China telah mengalami pertumbuhan yang konsisten sebesar 5,6 persen pada 2022 dan 2023 setelah mengalami penurunan sebesar 5,7 persen pada 2021.

“Pemulihan ekonomi setelah dampak covid-19 yang berkepanjangan dan meningkatnya penjualan kendaraan telah mendukung pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor. Tren ini diperkirakan terus berlanjut pada 2024 dan 2025,” pungkas Sutirtha Dutta,

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Airlangga: Kebijakan Hilirisasi Industri Kunci Jaga Ketahanan Ekonomi Indonesia
Next Post OCBC Bakal Delisting Great Eastern Usai Jadi Pemilik Saham Mayoritas?

Member Login

or