1
1

Lonjakan Kelas Menengah Diyakini Dorong Pertumbuhan Industri Asuransi di India

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari McKinsey mengungkapkan sektor asuransi di India diperkirakan mengalami ekspansi pesat dalam beberapa tahun mendatang. Upaya itu didorong oleh peningkatan biaya kesehatan, pertumbuhan kelas menengah, dan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi setelah pandemi.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 26 November 2024, dari tahun fiskal 2020 hingga 2023, industri asuransi India mencatatkan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 11 persen, dengan premi bruto yang ditulis (GWP) melampaui US$130 miliar.

|Baca juga: Emil Hakim Diangkat Jadi Presiden Komisaris Tugure

|Baca juga: Eastspring Indonesia dan Bank DBS Indonesia Luncurkan Reksa Dana Berbasis ESG

Meskipun demikian, laporan tersebut juga menyoroti beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti lambatnya inovasi produk, masalah profitabilitas, dan kesenjangan penetrasi pasar yang perlu segera diatasi.

Sementara itu, pemain swasta dalam industri asuransi telah meningkatkan persaingan, efisiensi operasional, dan transformasi digital. Regulasi dari Otoritas Pengatur dan Pengembangan Asuransi India (IRDAI) juga turut mendukung inovasi yang berfokus pada kepuasan pelanggan.

Meskipun ada perkembangan positif, namun tingkat penetrasi asuransi di India justru menurun dari 4,2 persen pada 2022 menjadi 4,0 persen pada 2023, yang menunjukkan ketidaksesuaian dengan laju pertumbuhan ekonomi negara.

Pasar asuransi India, yang berada pada jalur kurva S, menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, terutama di segmen asuransi jiwa yang telah melampaui ekspektasi pertumbuhannya. Namun, sektor ini masih menghadapi hambatan, termasuk keterbatasan inovasi produk, ketidakefisienan operasional, dan kurangnya literasi keuangan di kalangan masyarakat.

|Baca juga: Suami Puan Maharani, Hapsoro, Jadi Pengendali Sanurhasta Mitra (MINA)

|Baca juga: PKPU Tetap Pan Brothers (PBRX) Diperpanjang 14 Hari

Selain itu, masalah penjualan produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan serta kurangnya produk asuransi yang dapat disesuaikan untuk berbagai generasi juga menghambat tingkat kepercayaan dan adopsi masyarakat terhadap asuransi di India.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jelang Akhir Tahun Penipuan Dana Instan Meningkat
Next Post Laba Asuransi Jasindo Naik 228,47% per Oktober 2024

Member Login

or