Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Fathom mengungkapkan perusahaan asuransi masih tertinggal dalam pembentukan komite khusus yang mengelola risiko iklim. Hal itu terjadi meskipun mayoritas perusahaan menganggap hal ini sebagai prioritas strategis.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 13 November 2024, menurut laporan ‘Tantangan Iklim untuk Dewan Direksi: Perspektif dari Sektor Keuangan‘, hanya sekitar sepertiga perusahaan asuransi yang memiliki komite risiko iklim tersendiri, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 63 persen bank dan 31 persen perusahaan investasi.
|Baca juga: Jasa Raharja Cover Seluruh Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang
|Baca juga: BNI (BBNI) Teken Fasilitas Pinjaman US$600 Juta dari Konsorsium Bank Asing
Laporan ini juga menyoroti perbedaan pendekatan dalam pengelolaan risiko iklim di tingkat dewan direksi antara perusahaan keuangan dan asuransi. Namun, perusahaan asuransi yang memiliki komite risiko iklim cenderung lebih memperhatikan independensi komite tersebut.
Sebanyak 80 persen dari komite risiko iklim di perusahaan asuransi beroperasi terpisah dari dewan direksi, sementara di sektor bank dan manajemen investasi angkanya masing-masing adalah 73 persen dan 72 persen.
Meskipun demikian, laporan ini menunjukkan perusahaan asuransi kini lebih menyadari pentingnya risiko iklim. Sekitar 70 persen dari mereka menganggap risiko iklim sebagai prioritas utama, hanya sedikit di bawah perusahaan manajemen investasi yang mencapai 72 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bank, yang hanya 50 persen.
Namun, ada kekurangan signifikan dalam pemanfaatan keahlian eksternal. Hanya 43 persen perusahaan asuransi yang melibatkan ahli eksternal untuk melakukan penilaian risiko iklim, sementara di sektor investasi angka ini mencapai 56 persen, dan di sektor perbankan hanya 17 persen.
|Baca juga: Ternyata Ini Alasan Utama Pemerintah Pede Ekonomi Indonesia Mampu Tembus 8%
|Baca juga: Bos AXA Sebut Industri Asuransi RI Wajib Investasi Besar-besaran di Teknologi, Apa Manfaatnya?
Kepala Asuransi Fathom Harry Vardigans mengungkapkan penelitian ini membuka peluang besar bagi sektor asuransi untuk memperbaiki manajemen risiko iklim mereka. “Perusahaan asuransi akan sangat diuntungkan dengan membentuk komite khusus dan meningkatkan sumber daya data mereka untuk lebih mengintegrasikan risiko iklim ke dalam strategi mereka,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News