Media Asuransi, GLOBAL – Modal yang didedikasikan untuk reasuransi global mencapai US$766 miliar pada pertengahan 2024. Angka itu mengalami peningkatan sebanyak 5,4 persen dibandingkan dengan total yang disesuaikan untuk tahun penuh 2023.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 23 September 2024, peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan perusahaan-perusahaan Index serta modal alternatif di sektor non-jiwa, menurut laporan terbaru dari Gallagher Re. Dalam analisis yang mencakup 16 perusahaan reasuransi, Gallagher Re mencatat perbaikan yang konsisten dalam profitabilitas.
|Baca juga: Jiwasraya dan Berdikari Insurance Kena Sanksi PKU dari OJK
|Baca juga: Harga Saham BTN (BBTN) dan BRI (BBRI) Terbang Usai BI Rate Turun?
Rasio gabungan yang dilaporkan menunjukkan perbaikan, turun menjadi 84,5 persen dibandingkan dengan 87,0 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio gabungan mendasar juga mengalami penurunan menjadi 93,6 persen dari 96,1 persen pada paruh pertama 2023.
Pengembalian ekuitas (ROE) yang dilaporkan oleh para reasuradur tetap berada di level yang kuat, yakni 19,6 persen, sedikit meningkat dari 19,2 persen pada tahun sebelumnya.
ROE mendasar turut naik menjadi 15,5 persen dari 13,6 persen, didukung oleh margin penjaminan yang lebih baik dan peningkatan pendapatan investasi. Kedua metrik ini berada jauh di atas biaya modal industri, menunjukkan kinerja yang kuat di sektor reasuransi.
|Baca juga: UUS Diminta Spin Off, AASI: Anggota Kami Sudah Mempersiapkan Diri!
|Baca juga: BI Rate Turun ke 6%, Begini Kondisi Saham Bank Mandiri (BMRI) dan BNI (BBNI)
Seiring dengan perbaikan profitabilitas dalam beberapa tahun terakhir, industri reasuransi kini telah sepenuhnya pulih dari periode sulit antara 2017 dan 2020. Dengan posisi yang lebih kuat, sektor ini dinilai mampu menghadapi volatilitas di masa mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
