Musim Mudik Segera Tiba, Zurich Siap Menjaga Pemudik dari Hal yang Tak Terduga

Media Asuransi, JAKARTA – Menyambut momen mudik lebaran yang semakin dekat, PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) memberikan pelindungan bagi 1.000 pemudik melalui Asuransi Kecelakaan Diri secara gratis. Dengan berbagai manfaat yang diberikan, program ini tersedia hingga 25 April 2025, sehingga dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mudik dengan aman dan tenang.

Presiden Direktur Zurich, Edhi Tjahja Negara, mengatakan bahwa pihaknya memahami, perjalanan mudik tidak sekadar tradisi bagi masyarakat kita, tetapi juga momen yang sangat penting bagi para keluarga. Oleh karena itu, Zurich ingin memastikan pemudik dapat bepergian tanpa rasa khawatir melalui program asuransi kecelakaan diri yang kami berikan ini.

“Program ini diharapkan tidak hanya memberikan perlindungan bagi para pemudik, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki perlindungan asuransi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Edhi dalam keterangan resmi, Rabu, 12 Maret 2025.

|Baca juga:Hadirkan Rasa Aman dan Tenang, Zurich Berikan 1.000 Pemudik Asuransi Kecelakaan Diri Gratis

Tahun ini, Kementerian Perhubungan RI memperkirakan akan ada lebih dari 145 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik. Dengan waktu perjalanan yang panjang dan padat, berbagai risiko tidak terduga sangat mungkin terjadi.

Oleh karena itu, diperlukan persiapan matang dan perlindungan ekstra demi keamanan dan ketenangan para pemudik. Zurich menekankan tiga alasan utama pentingnya pelindungan perjalanan dan asuransi kecelakaan diri bagi para pemudik.

|Baca juga:Auralusia Rimadiana Resmi Jadi Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Berikut Profilnya!

1. Lonjakan Jumlah Pemudik, Risiko Perjalanan Meningkat

Jumlah pemudik yang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman kian meningkat setiap tahunnya. Data dari Departemen Perhubungan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dari 123,8 juta pemudik pada tahun 2023 menjadi 193,6 juta pemudik pada tahun 2024. Kepadatan di berbagai moda transportasi meningkatkan risiko tidak terduga dalam perjalanan, baik di jalur darat, laut, maupun udara.

2. Pelindungan Finansial untuk Keluarga

Risiko yang mungkin terjadi selama mudik tidak hanya dapat berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada kondisi finansial keluarga. Dengan adanya perlindungan asuransi, risiko finansial akibat kecelakaan dapat diminimalkan sehingga keluarga tetap memiliki ketenangan pikiran.

|Baca juga: Zurich Syariah dan Javamifi Kerja Sama Pemasaran Zurich Travel Insurance Syariah

3. Lebih Tenang saat Perjalanan

Dengan memiliki asuransi kecelakaan diri, pemudik dapat lebih tenang dalam melakukan perjalanan, mengetahui bahwa mereka mendapatkan perlindungan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini juga mendorong kesadaran mengenai pentingnya proteksi dalam aktivitas sehari-hari.

Edhi menjelaskan bahwa Program Asuransi Kecelakaan Diri gratis dari Zurich untuk 1.000 pemudik, diberikan untuk menciptakan rasa tenang dalam perjalanan ke kampung halaman. Ada berbagai manfaat yang mencakup santunan tutup usia atau cacat tetap akibat kecelakaan, biaya perawatan medis akibat kecelakaan, biaya pemakaman, hingga biaya transportasi, polis asuransi ini berlaku selama periode perjalanan mudik mulai dari 27 Maret hingga 9 April 2025.

Dengan mengakses link https://bit.ly/AsuransiGratisZurich untuk mendapatkan Asuransi Kecelakaan Diri gratis ini, Zurich Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keamanan perjalanan mudik dan membangun budaya kesadaran akan perlindungan diri melalui asuransi.

Ditambahkan, untuk mendampingi masyarakat selama libur lebaran ini, Zurich juga menyediakan berbagai pilihan perlindungan, diantaranya asuransi mobil Autocillin dengan fasilitas Autocillin Garage yang merupakan bengkel rekanan yang tersebar di berbagai wilayah hingga bantuan darurat lainnya. Selain itu ada asuransi perjalanan Zurich Travel Insurance yang memberikan perlindungan dari pembatalan dan perubahan perjalanan, kerusakan dan kehilangan bagasi, serta risiko lainnya.

Editor: S. Edi Santosa