Media Asuransi, GLOBAL – AM Best memperkirakan perusahaan asuransi di Mesir akan sulit mempertahankan tingkat pertumbuhan secara riil di tengah tren kenaikan suku bunga dan inflasi yang terus berlanjut.
Dalam laporan terbaru AM Best bertajuk “Egyptian Insurance Market: Growth in Spite of Difficult Economic Conditions”, AM Best juga berkomentar tentang bagaimana perubahan legislatif dan pengenalan standar akuntansi baru pada tahun 2023 diharapkan berdampak pada perusahaan asuransi Mesir.
|Baca juga: Insurtech asal Mesir Nice Deer Raih Pendanaan Awal US$1 Juta
Undang-Undang Asuransi yang baru diharapkan akan disetujui, dengan ketentuan utama dari undang-undang tersebut adalah pengenalan persyaratan modal minimum yang lebih tinggi untuk perusahaan asuransi berdasarkan jalur bisnis yang tertulis.
AM Best mengharapkan ini menjadi positif untuk keseluruhan kecukupan modal sektor ini, sementara perusahaan asuransi yang lebih kecil yang tidak memenuhi persyaratan mungkin menghadapi tekanan yang signifikan untuk bergabung jika mereka tidak dapat mengumpulkan modal tambahan yang cukup.
Selain undang-undang baru, perusahaan asuransi di Mesir juga mengadopsi standar akuntansi baru—IFRS 9 dan IFRS 17. Berbeda dengan pasar asuransi lainnya, di mana regulator telah mengizinkan perusahaan asuransi untuk menunda implementasi IFRS 9 agar selaras dengan IFRS 17, Financial Regulatory Authority telah meminta perusahaan asuransi Mesir untuk mengimplementasikan IFRS 9 sebelum IFRS 17.
Saat ini, ada harapan bahwa implementasi IFRS 17 akan selesai pada 30 Juni 2024, setelah implementasi IFRS 9 pada tahun 2022. Jeda dua tahun dipandang cukup untuk memungkinkan perusahaan asuransi Mesir menghadapi tantangan implementasi yang mungkin mereka hadapi.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News