1
1

Prudential Pede Target Pertumbuhan Bisnis 13% Tercapai di Semester I/2024

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Freedomtumz from Envato

Media Asuransi, GLOBAL – Prudential optimistis mencapai target pertumbuhan sebesar sembilan persen hingga 13 persen pada paruh kedua 2024. Laporan Jefferies Equity Research menyebutkan manajemen Prudential menyatakan target tersebut lebih mudah dicapai karena periode perbandingan tahun sebelumnya yang relatif lebih rendah.

Meski demikian, sejumlah analis mengungkapkan kekhawatiran terkait dampak dari kepentingan non-pengendali. Kekhawatiran ini muncul setelah masalah hukum yang dihadapi Prudential di Malaysia, yang dikhawatirkan dapat mengurangi keuntungan bagi pemegang saham meskipun target pertumbuhan berhasil dicapai.

|Baca juga: OJK Sahkan Pendirian DPLK IFG Life

|Baca juga: 12 Perusahaan Asuransi Serahkan Bisnis Syariah, KUPASI: Kuantitas Bakal Ideal dan Struktur Lebih Kuat!

Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 8 Oktober 2024, Prudential juga menanggapi sejumlah kekhawatiran terkait dengan cash signature, terutama terkait pelepasan surplus bebas yang tertunda sepanjang 2023. Hal ini disebabkan oleh tingginya penjualan produk tabungan lintas batas di Hong Kong dengan durasi panjang.

Manajemen perusahaan memperkirakan kondisi ini akan normal kembali seiring dengan berkurangnya permintaan tertunda di Hong Kong, kenaikan harga produk kesehatan dan perlindungan, serta pergeseran dari kontrak dengan keuntungan menjadi kontrak partisipasi yang didukung oleh pemegang saham.

|Baca juga: RBC Turun Signifikan, Pengamat: Berpotensi Pukul Kepercayaan Masyarakat terhadap Industri Asuransi!

|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024

Selain itu, Prudential juga membahas kesepakatan bancassurance baru mereka di Indonesia, sebuah kemitraan 15 tahun yang bertujuan untuk menyediakan produk takaful bagi populasi Muslim yang besar di Indonesia. Meskipun kesepakatan ini bukan eksklusif, namun Prudential akan menjadi penyedia utama produk tersebut.

Prudential juga menekankan fokusnya pada reformasi budaya korporat. Manajemen menyatakan berkomitmen untuk memperkuat koneksi di seluruh unit regional melalui Target Operating Model, yang diharapkan dapat mengatasi kekhawatiran terkait struktur perusahaan sebelumnya dan mendorong kolaborasi yang lebih baik di antara berbagai wilayah operasional grup.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prudential-BSI Kerja Sama Tawarkan Produk Bancassurance
Next Post Level Up! Bank Mandiri Hadirkan ‘Wajah Baru’ Livin’ by Mandiri

Member Login

or