Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru AM Best mengungkapkan Quest Insurance Group, perusahaan asuransi asal Selandia Baru, diperkirakan mempertahankan tingkat kapitalisasi yang sangat kuat. Kapitalisasi ini didukung oleh kebijakan manajemen modal yang hati-hati, di mana dividen hanya dibayarkan jika ada buffer yang cukup dalam modal solvabilitas regulasi.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Kamis, 17 Oktober 2024, AM Best melaporkan kapitalisasi berbasis risiko Quest mencapai tingkat terkuatnya per 31 Maret 2024, berdasarkan rasio kecukupan modal atau Best’s Capital Adequacy Ratio (BCAR).
|Baca juga: PertaLife Insurance Proteksi 16.600 Pelari Jakarta Running Festival 2024
|Baca juga: Allianz Pertimbangkan Perubahan Kesepakatan Akuisisi Income Insurance di Singapura
Perusahaan diprediksi mampu mempertahankan tingkat kapitalisasi sangat kuat, meski terdapat tantangan dalam bentuk aset terkait afiliasi yang signifikan dan basis modal absolut yang kecil sebesar US$1,58 juta (NZD2,6 juta). Hal ini membuat Quest lebih rentan terhadap tekanan pasar.
|Baca juga: BNI dan Bluebird Berkolaborasi Perkuat Digitalisasi Pembayaran dengan QRIS
Dari sisi kinerja operasional, Quest mencatatkan rasio gabungan sebesar 84 persen untuk tahun fiskal 2024, turun dari 88,8 persen pada tahun sebelumnya. Namun, rasio kerugian diperkirakan meningkat ke depan karena pertumbuhan pesat pada segmen asuransi kendaraan komprehensif yang kurang menguntungkan.
AM Best juga menilai manajemen risiko perusahaan Quest cukup memadai untuk ukuran dan kompleksitasnya. Namun, ekspansi perusahaan meningkatkan risiko underwriting dan eksekusi. Quest mengatasi risiko ini melalui pemantauan kinerja yang ketat serta pendekatan konservatif dalam penetapan harga dan cadangan.
|Baca juga: PP Properti (PPRO) Ditetapkan dalam Keadaan PKPU Sementara
|Baca juga: Buntut PKPU, BEI Suspensi Perdagangan Saham PP Properti (PPRO)
Laporan ini menyoroti tantangan Quest dalam mempertahankan kualitas modal, sambil terus memantau pertumbuhan dan menjaga stabilitas neraca perusahaan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News