Media Asuransi, GLOBAL – Sistem pendapatan pensiun Australia turun ke peringkat keenam di antara 48 sistem pensiun dunia pada 2024, dengan sebelumnya menduduki peringkat kelima di antara 47 pasar pada 2023. Hal ini berdasarkan laporan Mercer CFA Institute Global Pension Index 2024.
Nilai indeks pensiun global Australia turun menjadi 76,7 pada 2024 dari 77,3 pada 2023. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya tingkat penggantian pensiun bersih bagi para pensiunan.
|Baca juga: Luhut Bergabung ke Pemerintahan Prabowo, Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional!
|Baca juga: Berikut Profil Lengkap Mayor Teddy yang Dilantik Jadi Sekretaris Kabinet
Sistem pendapatan pensiun Australia terdiri tiga komponen utama, yaitu pensiun usia yang diuji berdasarkan kebutuhan (dibayar dari pendapatan pemerintah umum), kontribusi wajib dari pemberi kerja yang disetorkan ke skema sektor swasta, serta kontribusi sukarela tambahan dari pemberi kerja, karyawan, atau wiraswasta yang masuk ke dalam rencana sektor swasta.
Laporan tersebut juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan nilai indeks keseluruhan Australia. Salah satunya adalah dengan memoderasi uji aset pada pensiun usia yang diuji berdasarkan kebutuhan untuk meningkatkan tingkat penggantian bersih bagi pekerja berpendapatan rata-rata.
|Baca juga: IFG Perkuat Industri Asuransi Lewat Peningkatan Literasi Keuangan
|Baca juga: Resmi Jadi Presiden, Prabowo Ternyata Punya Kekayaan Fantastis Tanpa Utang!
“Langkah ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pensiunan yang bergantung pada pendapatan dari pensiun pemerintah,” tulis laporan tersebut, dikutip dari Asia Insurance Review, Kamis, 24 Oktober 2024.
Selain itu, laporan ini juga merekomendasikan untuk memperkenalkan persyaratan agar sebagian dari manfaat pensiun diambil dalam bentuk aliran pendapatan di sebagian besar keadaan. “Pengenalan persyaratan ini akan membantu pensiunan memastikan stabilitas pendapatan mereka dalam jangka panjang,” ujar laporan tersebut.
Laporan ini menggunakan tiga sub-indeks, yaitu kecukupan, keberlanjutan, dan integritas untuk mengukur setiap sistem pendapatan pensiun terhadap lebih dari 50 indikator, seperti kepemilikan rumah, pertumbuhan ekonomi, dan biaya operasional.
Vietnam adalah satu-satunya penambahan pasar pensiun yang dimasukkan dalam indeks tahun ini, sehingga jumlah sistem yang dievaluasi meningkat dari 47 menjadi 48.
|Baca juga: OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah bagi Santri di Daerah
|Baca juga: OJK Tegaskan Pentingnya Pasal 251 KUHD untuk Menjaga Keberlanjutan Industri Asuransi
Dalam studi tersebut, Belanda, Islandia, Denmark, dan Israel terus dinilai memiliki sistem pendapatan pensiun terbaik di dunia, dengan masing-masing menerima nilai ‘A’ pada 2024, seperti tahun sebelumnya, dengan skor lebih dari 80.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News