Media Asuransi, GLOBAL – Karen Clark & Company (KCC) mengungkapkan total kerugian yang diasuransikan dari gempa bumi berkekuatan 7,5 SR yang terjadi di lepas pantai barat Pulau Honshu, Jepang, akan mencapai US$6,4 miliar. Kondisi itu dengan kerugian residensial mencapai lebih dari dua per tiga dari total kerugian tersebut.
Menguraikan rincian peristiwa tersebut, perusahaan pemodelan risiko itu mengatakan, Gempa Bumi Semenanjung Noto 2024 ini berdampak pada empat prefektur yaitu Ishikawa, Niigata, Toyama, dan Fukui.
|Baca: IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Ajaib Sarankan PGEO, ELSA, MDKA
Gempa bumi ini merupakan hasil dari patahan balik dangkal, yang dijelaskan oleh KCC sebagai lapisan geologi di satu sisi bidang patahan yang terdorong ke atas lapisan di sisi lainnya.
“Beberapa kota besar dan kecil mengalami gerakan tanah sangat tinggi, termasuk Shika, Nanao, Wajima, Suzu, Anamizu, dan Noto,” kata KCC dikutip dari laman Reinsurance News, Senin, 8 Januari 2024.
Bencana gempa bumi terbesar
Diketahui, peristiwa bencana alam kemarin adalah bencana gempa bumi terbesar sejak 2015, dan yang paling mematikan di negara tersebut sejak 2016.
|Baca: Pasar Asia-Pasifik Dibuka Menguat di Tengah Investor Nantikan Rilis Data Inflasi
“Rumah-rumah Machiya mencakup lebih dari sepertiga inventaris perumahan di Prefektur Ishikawa, dan mereka bisa sangat rentan selama gempa bumi karena dinding tanahnya yang berat, konstruksi kayu tradisional, dan atap gentengnya lebih mudah runtuh daripada material modern seperti baja dan beton bertulang,” pungkas KCC.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News