1
1

Ditopang Layanan Umrah, Garuda Indonesia (GIAA) Catat Pendapatan Melesat 92% di Kuartal I

Ilustrasi. | Foto: Garuda Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja komersial PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunjukkan pertumbuhan yang positif di kuartal I/2025. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan pendapatan dari segmen penerbangan tidak berjadwal (charter) yang meningkat 92,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan positif Garuda Indonesia ini ditopang lebih besar oleh peningkatan trafik pada pasar charter umrah. Hal tersebut mencerminkan keberhasilan strategi Garuda Indonesia tahun ini untuk makin mengoptimalkan perjalanan umrah, serta didukung oleh pemulihan bisnis penerbangan global.

|Baca juga: Lakukan Transisi PSAK 117, Kinerja Keuangan Konsolidasi Triwulan 1 Tugu Insurance Solid

|Baca juga: Kelas Rawat Inap Standar Jadi Harapan Perbaikan Layanan BPJS Kesehatan

Pendapatan pangsa pasar charter (penerbangan tidak berjadwal) Garuda Indonesia pada kuartal I/2025 tercatat sebesar US$37,9 juta. Pertumbuhan tersebut ditunjang oleh pencatatan trafik penumpang charter selama kuartal I/2025 sebesar 24.618 penumpang, tumbuh 104 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut turut terefleksikan melalui sedikitnya 69 penerbangan yang utamanya turut dikontribusikan oleh penumpang charter umrah. Pencapaian ini menjadi sinyal positif atas keberlanjutan proses pemulihan dan transformasi bisnis yang tengah dijalankan perseroan.

“Penguatan kinerja charter ini menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan kami,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 7 Mei 2025.

“Permintaan yang meningkat, khususnya pada segmen umrah dan perjalanan grup, turut memperkuat posisi Garuda sebagai penyedia layanan penerbangan yang adaptif terhadap dinamika pasar,” tambah Wamildan.

|Baca juga: Menkeu: Pemerintah Pastikan APBN Lindungi Masyarakat dan Dukung Pertumbuhan Berkelanjutan

|Baca juga: Ditanya BEI, Begini Penjelasan Manajemen PTPP tentang Volatilitas Transaksi

Secara keseluruhan, pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat sebesar US$723,56 juta, meningkat 1,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain pertumbuhan dari charter, pendapatan ini juga ditopang oleh peningkatan volume penumpang dan kargo.

Sepanjang Januari hingga Maret 2025, Garuda Indonesia Group mengangkut 5,12 juta penumpang, terdiri dari 2,64 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang Citilink. Sedangkan tingkat keterisian kursi tercatat sebesar 78,8 persen, naik lima persen dibandingkan dengan kuartal I/2024.

|Baca juga: Tingkatkan Literasi Investor, BEI Luncurkan Media Edukasi Waran Terstruktur

|Baca juga: Regulasi dan Standarisasi Jadi Kunci Atasi Karut Marut Sistem Klaim Asuransi Kesehatan

Di sektor kargo, volume angkutan meningkat lima persen menjadi 58.145 ton, yang terdiri dari 34.715 ton oleh Garuda Indonesia dan 23.430 ton oleh Citilink. Kinerja ini memperlihatkan akselerasi pemulihan bertahap pada lini bisnis kargo yang sempat mengalami perlambatan usai pandemi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Afirmasi Peringkat IDR BRI pada BBB dengan Outlook Stabil
Next Post Bank Mandiri Pertahankan Peringkat IDR BBB dari Fitch

Member Login

or