Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini akan terus menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi, seiring dengan visi pemerintah untuk bisa keluar dari middle income trap.
Menurutnya, perekonomian global saat ini mengalami ketidakpastian akibat volatilitas sektor keuangan, peningkatan tensi geopolitik, perubahan iklim, serta populasi dunia yang terus menua. Oleh karenanya, ia menyebut, sekarang adalah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi.
|Baca juga: Manulife Syariah Indonesia Telah Beroperasi
|Baca juga: Keseimbangan Likuiditas Jadi Tantangan Utama Bank Digital di 2025, Apa Solusinya?
“Transformasi ekonomi dibutuhkan untuk bisa keluar dari middle income trap. Ini sangat penting agar kita bisa memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi,” ujar Suahasil, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 5 Desember 2024.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya strategi anggaran yang berfokus pada alokasi dan distribusi yang lebih baik sekaligus stabilisasi ekonomi.
“Sangat penting bagi APBN untuk terus memiliki strategi agar dapat menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan juga stabilisasi ekonomi secara lebih baik. APBN saat ini telah disusun dan diimplementasikan dengan memperhatikan tiga tujuan tersebut,” kata Suahasil.
Ia menjelaskan fungsi stabilisasi yang dilakukan APBN akan memastikan ekonomi Indonesia dan masyarakat tidak terdampak secara langsung oleh volatilitas global. APBN juga menjalankan fungsi distribusi dengan memastikan anggaran akan dialokasikan kepada masyarakat, sektor, dan daerah yang membutuhkan.
|Baca juga: Fauzi Arfan Jadi Presdir Manulife Syariah Indonesia
|Baca juga: Dikabarkan Jadi Dirut Marein (MREI), Robby Loho Mundur sebagai Preskom
Selain itu, tambahnya, APBN juga menjadi alat untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih baik dalam perekonomian. Dirinya menggarisbawahi empat prioritas utama pemerintah, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi, penyediaan makanan gratis untuk anak-anak, dan hilirisasi.
“Empat hal ini yang sangat penting bagi pemerintah saat ini,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News