Media Asuransi, JAKARTA – Kemajuan dalam layanan keuangan tampaknya belum dapat dinikmati secara menyeluruh di Indonesia. Sebagian besar masyarakat segmen menengah ke bawah dan Usaha Kecil Menengah (UKM) masih belum sepenuhnya terjangkau oleh penyedia pinjaman konvensional.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, di awal tahun 2024, GOPAY dengan bangga mengumumkan peluncuran GoPay Pinjam yang menawarkan akses pinjaman fleksibel dan aman untuk menjangkau segmen masyarakat yang belum terlayani.
Ekosistem Pembiayaan Fintech yang unik di Indonesia, tidak hanya mendapati peluang pasar yang besar tetapi juga tantangan yang tidak kalah besar. Sekitar 70% dari nasabah pembiayaan fintech dikategorikan sebagai “Credit Invisible” atau tidak memiliki catatan kredit, sehingga dibutuhkan solusi lain yang lebih sesuai dibandingkan metode penilaian kredit tradisional.
|Baca juga: Bisa Nabung Mulai dari Rp1 di Aplikasi GoPay dari Bank Jago
GOPAY Pinjam menanggapi kebutuhan ini dengan menyediakan akses pinjaman yang mudah tetapi tetap memprioritaskan keamanan dan privasi data. Dengan memanfaatkan Tanda Tangan Digital VIDA, GOPAY Pinjam memastikan proses aplikasi dan persetujuan pinjaman yang lancar dan aman, serta memungkinkan untuk diakses kapan saja dan di mana saja.
Tanda tangan digital yang diverifikasi secara biometrik ini tidak hanya menyederhanakan proses penandatanganan perjanjian pinjaman tetapi juga melindungi pelanggan dari ancaman penipuan dan pemalsuan dokumen yang semakin meningkat.
“Kami berkomitmen untuk turut merevolusi dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Davin Karis, SVP Business and Strategy Consumer Lending GOTO Financial, dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 8 Mei 2024.
Melalui teknologi yang inovatif dan kepatuhan pada regulasi, GOPAY Pinjam bertujuan untuk memberdayakan individu dan UKM, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran di seluruh Indonesia.
“Dengan mengintegrasikan tanda tangan digital yang terverifikasi ke dalam GOPAY Pinjam, kami memastikan standar keamanan dan efisiensi tertinggi, meningkatkan experience nasabah sambil memitigasi risiko yang terkait dengan proses penandatangan perjanjian secara manual,” kata Managing Director VIDA, Adrian Anwar.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News