Media Asuransi, JAKARTA – Hingga kini, UMKM masih mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan dan penyusunan invoice. Survei Asosiasi UMKM Indonesia menunjukkan bahwa 70 persen UMKM masih kesulitan dalam pencatatan transaksi, yang berujung pada ketidakjelasan arus kas dan hambatan dalam ekspansi bisnis.
Menjawab tantangan tersebut, Paper.id–solusi invoicing dan pembayaran B2B–meluncurkan kampanye #SolusiPebisnisCerdas, sebuah inisiatif untuk mendorong UMKM beradaptasi dengan digitalisasi dan mengelola bisnis lebih cerdas.
|Baca juga:hibank Luncurkan Aplikasi hi by hibank untuk Digitalisasi UMKM
“Paper.id menyediakan solusi yang membantu pelaku usaha mengotomatisasi proses bisnis mereka, termasuk e-invoicing, pembayaran digital, serta pencatatan transaksi real-time,” kata Chief Business Officer Paper.id, Anthony Huang dalam keterangan reminya, Kamis, 13 Maret 2025.
Dia mengatakan ingin pelaku UMKM lebih sadar bahwa mengelola keuangan bisnis tidak harus rumit. Kampanye #SolusiPebisnisCerdas hadir untuk mendorong UMKM beradaptasi dengan digitalisasi dan mengelola bisnis lebih cerdas.
|Baca juga:GoTyme Indonesia Gandeng Danabijak dan Olsera untuk Salurkan Pendanaan ke UMKM
Salah satu langkah cerdas yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan invoice otomatis dan pembayaran digital fleksibel untuk memastikan arus kas tetap lancar. “Dengan Paper.id, proses menerbitkan invoice bermaterai, menerima maupun melakukan pembayaran bisa lebih cepat, transparan dan membantu mereka untuk memiliki kesempatan akses pembiayaan bisnis untuk menjamin pertumbuhan bisnis,” jelasnya.
Paper.id telah menyediakan solusi yang memungkinkan pebisnis untuk mengirim invoice digital secara instan dan menerima pembayaran lebih cepat, tanpa risiko rekonsiliasi manual. Pencatatan transaksi ini tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuka akses pembiayaan lebih luas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
