Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75% hingga akhir tahun seiring dengan laju inflasi yang diperkirakan sebesar 2,55% pada akhir 2023.
Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – September’s inflation update: Sustained improvement, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menjelaskan pada bulan September, inflasi Indonesia terus menurun, sesuai ekspektasi. Inflasi Indonesia berada pada 2,28% YoY, menurun signifikan dari 3,27% YoY pada bulan Agustus. “Meskipun sedikit di atas proyeksi kami yang sebesar 2,16%, inflasi tersebut merupakan yang terendah dalam 19 bulan terakhir.”
|Baca juga: BI Menilai Inflasi September 2023 Tetap Terjaga
Menurutnya, penurunan signifikan ini dipengaruhi oleh efek high base dari bulan September 2022 ketika inflasi melonjak menjadi 5,95% YoY akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. “Perlu dicatat bahwa inflasi di Indonesia cukup terkendali, turun lebih cepat dari yang diharapkan.”
Namun demikian, Rully memandang bahwa volatilitas harga pangan, terutama beras, serta kenaikan harga minyak dunia merupakan risiko utama yang memiliki dampak terhadap inflasi di dalam negeri. Pemicu utama inflasi pada bulan September adalah kenaikan harga pangan.
Selain itu, jelas dia, penyesuaian harga minyak non-subsidi juga berdampak lumayan besar. Tingkat inflasi untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau meningkat menjadi 4,17% YoY, tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Rully menerangkan tingkat inflasi inti yang sangat diperhatikan oleh BI mencapai target bawah, yaitu 2,0% YoY (dibandingkan dengan 2,18% YoY pada bulan Agustus), di bawah ekspektasi kami sebesar 2,1% YoY. Menurutnya, perkembangan ini memberikan ruang bagi BI untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 5,75%.
Sementara itu, BI akan terus melakukan kebijakan stabilisasi untuk menjaga stabilitas rupiah. “Proyeksi inflasi kami pada akhir tahun 2023 tetap sebesar 2,55% YoY, dengan tingkat BI diperkirakan akan tetap tidak berubah pada 5,75%.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News