1
1

Inflasi November 2023 Sebesar 0,38 Persen

Aktivitas perekonomian di ibu kota Jakarta. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada November 2023 sebesar 0,38 persen. Lebih tinggi bila dibandingkan inflasi bulan Oktober 2023 yang mencapai 0,17 persen. Serta lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 0,09 persen.

“Tingkat inflasi month to month (mtm) November 2023 sebesar 0,38 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edi Mahmud, dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 1 Desember 2023.

Penyumbang inflasi pada bulan November 2023, yakni makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,32 persen. Komoditas penyimbang utama inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, gula pasir dan telur ayam ras.

|Baca juga: Inflasi Oktober 2023 Sebesar 2,56 Persen Yoy

“Inflasi November 2023 utamanya disebabkan oleh beberapa komoditas hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit dan bawang merah, yang ketiganya menyimbang andil inflasi sebesar 0,27 persen. Serta inflasi ketiga komoditas ini relatif tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama 2 tahun sebelumnya,” tuturnya.

Dia jelaskan, pada bulan November 2023, beras masih mengalami inflasi dengan tekanan yang terus melemah yakni sebesar 0,43 persen. “Kondisi tersebut sejalan dengan kondisi yang terjadi pada inflasi beras akhir tahun 2022, pada November 2022 tekanan inflasi beras melemah dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya.

Sedangkan jumlah kota yang mengalami inflasi beras mengalami penurunan pada November 2023, ada 59 kota mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi dan 10 kota stabil. “Pada November 2023, jumlah kota yang mengalami deflasi semakin bertambah, jika dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya,” tegas Edi.

Sementara inflasi secara tahunan  year on year (yoy) sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen dengan IHK sebesar 120,62 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK sebesar 112,99.

“Tekanan inflasi tahunan semakin meningkat pada November 2023,” katanya. Adapun penyimbang inflasi tahunan adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,72 persen. Komoditas penyimbang utama inflasi adalah beras, cabai merah, rokok kretek filter, cabai rawit, daging ayam ras, bawang putih dan rokok putih.

Ditambahkan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,71 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,12 persen. Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,63 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,04 persen, dan kelompok transportasi sebesar 1,27 persen.

Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,38 persen. Sementara itu kelompok pendidikan sebesar 1,98 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,18 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,76 persen.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips dari Sequis: Finansial Kuat, Waspada Bahaya Paylater dan Pinjol
Next Post Aerospace Insurance Akan Capai Titik Tertinggi Beberapa Tahun ke Depan

Member Login

or