1
1

Kamu Harus Paham, Berikut Plus Minus Workaholic!

Ilustrasi. | Foto: Tugu Insurance

Media Asuransi, JAKARTAWorkaholic berasal dari dua kata yakni work dan holic. Work berarti kerja dan holic berarti kecanduan. Jadi bisa diartikan jika workaholic itu kecanduan kerja. Yang namanya kecanduan, biasanya punya dampak negatif. Namun untuk workaholic ternyata ditemukan banyak dampak positifnya, sebagai berikut:

Nilai plus workaholic

Mengutip Tugu Insurance, Minggu, 13 April 2025, workaholic biasanya identik dengan orang yang selalu mementingkan pekerjaannya hingga melupakan kebutuhan hidupnya yang lain, atau istilah umumnya itu ‘gila kerja’. Tapi ternyata bila dilihat lebih dalam, workaholic punya banyak nilai positif juga.

|Baca juga: 492 Cabang BSI Siap Berikan Layanan Weekend Banking Selama Idulfitri

|Baca juga: Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Cetak Laba Rp892 Miliar di 2024

Pushing the limit

Betul sekali, kebanyakan workaholic adalah orang yang sangat menyukai atau mencintai pekerjaannya sehingga mereka selalu bersedia untuk memberikan effort terbaik dalam melakukan pekerjaan, baik dalam sisi waktu maupun tenaga demi hasil yang maksimal.

Attention to detail

Workaholic biasanya mempunyai sifat perfeksionisme. Dalam melakukan pekerjaan, sebisa mungkin mereka akan menutup semua celah kesalahan yang ada. Ini yang menyebabkan mereka lebih detail sehingga hasil pekerjaannya pun lebih sempurna. Zero mistake at all cost.

Penghasilan lebih

Umumnya seorang workaholic akan disenangi oleh atasan maupun perusahaan tempatnya bekerja, karena workaholic dinilai mempunyai etos kerja yang bagus, kualitas pekerjaan di atas rata-rata, dan mampu mengikuti timeline kerja yang terkadang menyita waktu lebih. Hal-hal itu turut membuahkan hal positif dalam finansial, seperti lebih cepat promosi, naik pangkat sampai insentif di atas nilai rata-rata. Ini adalah nilai plus workaholic yang sangat fantastis.

|Baca juga: Para Pemimpin Dunia Mengutuk Tarif Trump, Beberapa Berjanji untuk Membalas!

|Baca juga: Garuda Indonesia (GIAA) dan Japan Airlines Resmi Kolaborasi Perluas Jaringan Penerbangan

Sering dijadikan teladan atau panutan dalam pekerjaan

Karena workaholic dinilai mampu menunjukkan rasa tanggung jawab dan loyalitas pada pekerjaan yang membuat karier mereka cemerlang, seorang workaholic sering dijadikan teladan atau panutan oleh perusahaan untuk membuat pekerja lain meningkatkan etos kerja mereka.

Nilai minus workaholic

Meskipun workaholic mempunyai banyak nilai plus yang membawa efek positif, namun ada beberapa dampak negatif dalam aspek-aspek berikut ini:

Kesehatan terganggu

Menurut WHO, efek yang cenderung muncul untuk para workaholic adalah kesehatan yang terganggu karena kurang istirahat dan kurang berolahraga yang menyebabkan rentan sakit. Beberapa gangguan kesehatan di antaranya adalah insomnia, berat badan naik, sering masuk angin, pegal-pegal, dan maag. Hal ini menjadi perhatian karena kalau sudah jatuh sakit pekerjaan pun justru jadi terbengkalai.

Stres

Ini juga yang akan dialami pada tiap workaholic. Karena terlalu fokus dengan pekerjaan baik tenaga maupun pikiran membuat dirinya bisa jadi sangat stres. Mereka berpikir tidak punya cukup waktu untuk menyegarkan otak dan pikiran.

 |Baca juga: Dua Tipe Produk Asuransi Penyakit Kritis, Apa Saja?

|Baca juga: Sudah Tahu Apa Bedanya QRIS dan QR Code? Kalau Belum Coba Mampir di Artikel Ini!

Waktu

Poin minus dari dampak workaholic termasuk dalam hal waktu. Workaholic lebih memprioritaskan waktu mereka untuk bekerja, sehingga mereka terkadang menjadi minim sosialisasi dan hanya berbincang seputar pekerjaan. Mereka juga cenderung memiliki waktu yang kurang untuk keluarga, teman, atau bahkan untuk memperhatikan dirinya sendiri.

Tidak sadar kondisi

Glints mengungkapkan jika workaholic tidak menyadari jika dirinya adalah workaholic. Dia saja tidak sadar tentang dirinya yang sudah berlebihan dalam melakukan pekerjaan. Mereka akan menyebut dirinya hanya pekerja keras, tanpa sadar bahwa mungkin kondisi mereka terlalu lelah dan butuh istirahat sejenak dari melakukan pekerjaan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Betis “Jantung Kedua” Manusia yang Sangat Vital
Next Post Mengenal Apa Itu Etos Kerja yang Jadi Kunci Sukses untuk Mengembangkan Diri

Member Login

or