1
1

Hujan Ekstrem Masih Akan Terjadi di Jakarta

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur hampir seluruh wilayah DKI Jakarta sejak awal Juli 2025. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Sejak Maret 2024, BMKG telah merilis prediksi bahwa awal musim kemarau 2025 akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen zona musim, terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT. Berdasarkan pemantauan BMKG hingga akhir Juni 2025, menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen zona musim di Indonesia yang telah memasuki periode musim kemarau.

Mendung gelap di wilayah Jabodetabek. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Angka ini hanya mencapai setengah dari kondisi normal, yakni sekitar 64 persen jumlah zona musim yang secara klimatologis biasanya telah mengalami musim kemarau pada akhir Juni. Meskipun kondisi iklim global saat ini menunjukkan bahwa ENSO dan IOD berada dalam fase netral dan diperkirakan akan tetap netral hingga akhir tahun 2025, anomali curah hujan yang telah terjadi sejak Mei diperkirakan akan terus berlangsung hingga Oktober 2025.

|Baca juga: Waspadai Penyakit yang Muncul di Musim Hujan

BMKG juga menghimbau, bahwa pada periode 11-14 Juli 2025 perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

|Baca juga: Antisipasi Banjir Memasuki Musim Hujan

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat): Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Pegunungan. Angin Kencang : Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Selatan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Industri Asuransi Kendaraan di Asia Pasifik Diramal Tumbuh 5,6% hingga 2029
Next Post DKI Jakarta Wacanakan Sekolah Swasta Gratis

Member Login

or