Banyak orang yang memaknai (eksekusi strategi) sebagai upaya memobilisasi semua sumber daya, terutama manusia. Bukan strategy execution hanya di level pimpinan, tetapi juga para pengikut atau elemen organisasi untuk bekerja sama dalam mewujudkan inisiatif krusial yang harus dijalankan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Ini bukanlah hasil karya seseorang atau sekelompok orang, tetapi suatu kerja sama kelompok yang terintegrasi dengan apik dan mengalir. Untuk bisa mendapatkan semuanya ini, perlu ada komunikasi, koordinasi, kompetensi, dan kolaborasi pada akhirnya.
Pendapat tersebut juga disampaikan oleh seorang praktisi manajemen strategik, baik sebagai karyawan maupun konsultan, Ferry Wirawan Tedja. Dia memaknai topik eksekusi strategi adalah sebagai topik dan faktor yang krusial untuk menjadi pembeda antara perusahaan yang unggul dan tidak.
Dalam catatan buku yang ia tulis dengan judul Strategy Execution, Ferry memaparkan pendapat bahwa di sebuah grup perusahaan, terdapat dua tipe yang berbeda, yakni perusahaan pemenang dan pecundang. Kunci perbedaan tersebut terletak pada kemampuan atau kapabilitas eksekusi strategi di antara perusahaan tersebut.
Dalam buku tersebut ditulis bahwa perusahaan pemenang adalah perusahaan yang tidak hanya bercitacita. Bukan perusahaan yang suka berwacana. Perusahaan pemenang adalah perusahaan yang mewujudkan apa yang diidamkan dengan bekerja keras dan melakukan evaluasi setiap saat, apakah upaya mereka sudah mewujudkan mimpi atau tidak.
Perusahaan pecundang adalah perusahaan yang suka membicarakan hal-hal yang besar, namun tidak ada tindakan apapun yang dilakukan. Walaupun mereka punya rencana, tidak ada usaha sistematis untuk meninjau atau memperbaiki karena mereka pada dasarnya pemalas dan pembual.
Terdapat tiga manfaat eksekusi strategi yang ditulis dalam buku tersebut. Pertama, jika kita mengeksekusi strategi, kita akan mencapai target perusahaan yang diinginkan. Kedua, kita akan mencapai keunggulan yang kompetitif, artinya posisi perusahaan akan lebih baik dan unggul dibandingkan kompetitor ketika kita berhasil mengeksekusi strategi yang dimiliki. Ketiga, perusahaan akan menjadi sustainable ketika menang terhadap kompetitor.
Eksekusi strategi dilakukan atas dasar keputusan yang dibuat dan informasi yang dimiliki. Untuk menguatkan eksekusi strategi terdapat lima poin yang perlu diperhatikan. Pertama, komitmen pada rencana strategi, pemimpin perlu menunjukkan komitmennya dengan mengeksekusi strategi secara konsisten. Kedua, menyelaraskan pekerjaan dengan strategi, seluruh pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan harus berorientasi dalam pencapaian strategi.
Ketiga, mengomunikasikan strategi dan memberdayakan karyawan, informasi yang jelas dan transparan merupakan salah satu hal yang mendorong keberhasilan strategi. Keempat, memonitor kerja, sasaran yang terukur akan membantu perusahaan secara rutin mengukur kemajuan dan menilai apakah membutuhkan perubahan. Kelima menyeimbangkan inovasi dan kontrol, meski mendorong pertumbuhan, jika tidak dikontrol, inovasi dapat membuat perusahaan kesulitan mencapai tujuannya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News