Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Rudy Kamdani, menilai bahwa esensi produk asuransi syariah seharusnya tidak semata-mata dilihat dari jenis produknya, melainkan dari cara pengelolaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Menurutnya, fokus pada pengelolaan yang benar akan memberi dampak signifikan terhadap perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia.
“Produk syariah yang ada di pasaran tidak ada salahnya. Hanya memang yang menjadi kekhususan itu sendiri bukan dari produk-produknya, tapi bagaimana produk itu dikelola,” kata Rudy dalam Webinar Asuransi Syariah 2025 bertema “Asuransi Syariah dan Produk Khas Syariah: Saatnya Diversifikasi Produk?”, oleh Media Asuransi, 18 Maret 2025.
Rudy menyadari sejumlah produk seperti asuransi haji dan umrah sudah tersedia di pasar. Namun, menurutnya, yang perlu mendapat perhatian utama adalah nilai-nilai yang menjadi dasar asuransi syariah, seperti akad, prinsip tolong-menolong, tidak mengandung unsur maysir (judi), serta adanya surplus underwriting. Dia menegaskan pentingnya pengelolaan dan perancangan produk yang sesuai dengan konsep syariah.
Di sisi lain, ia juga menyebut bahwa industri masih menghadapi tantangan dalam mengembangkan produk yang benar-benar khas syariah. Produk yang beredar sebagian besar masih berbasis pada model asuransi konvensional yang diubah menjadi syariah.
“Hal ini menyebabkan kurangnya produk yang benarbenar unik dan dirancang sesuai prinsip syariah secara menyeluruh, sehingga belum sepenuhnya menjawab kebutuhan spesifik masyarakat muslim yang menginginkan pelindungan sesuai kaidah Islam,” ucapnya.
Masalah literasi juga menjadi hambatan tersendiri. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Namun, pemahaman terhadap asuransi syariah masih minim, yang berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan produk tersebut.
Rudy menambahkan bahwa tantangan lainnya terletak pada upaya menciptakan produk yang dapat menjangkau masyarakat menengah ke bawah. Dia menilai bahwa produk asuransi syariah perlu dirancang lebih fleksibel dan terjangkau agar mampu memenuhi kebutuhan dari berbagai lapisan ekonomi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News