1
1

Fitch Tegaskan Peringkat Pertamina BBB dengan Prospek Stabil

Kantor Pusat Pertamina. | Foto: Pertamina

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah menegaskan Peringkat Penerbit Mata Uang Asing Jangka Panjang (IDR) PT Pertamina (Persero) pada ‘BBB’ dengan Prospek Stabil.

Fitch juga telah menegaskan peringkat senior tanpa jaminan, dan peringkat pada program surat utang jangka menengah global senilai US$20 miliar dan surat utang senior tanpa jaminan yang ada pada ‘BBB’.

“IDR milik Pertamina disamakan dengan IDR Indonesia (BBB/Stabil) saat kami melihat pemilik langsungnya, dana kekayaan negara baru Indonesia, Danantara, sambil menerapkan Kriteria Peringkat Entitas Terkait Pemerintah (GRE) Fitch,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 30 April 2025.

Penyetaraan peringkat ini didasarkan pada penilaian Fitch bahwa dukungan luar biasa negara kepada Pertamina, jika diperlukan, hampir pasti, berdasarkan tanggung jawab dan insentif pemerintah yang ‘Sangat Kuat’ untuk memberikan dukungan.

|Baca juga:Pertamina Bina Medika IHC Diganjar Peringkat idAA dengan Prospek Stabil

Profil Kredit Mandiri (SCP) milikPertamina adalah ‘bbb-‘, yang mencerminkan skala operasinya yang besar, terintegrasi secara vertikal, dan profil leverage yang moderat. Fitch melihat risiko yang terbatas pada operasi-operasional PT Pertamina dari pengalihan kepemilikan negara baru-baru ini di perusahaan tersebut kepada Danantara.

Catatan berkelanjutan penggantian biaya untuk penjualan bahan bakar di bawah harga pasar dan tidak adanya dividen yang lebih besar dari yang diharapkan selama tahun depan dapat menyebabkan revisi ke atas SCP PT Pertamina.

Fitch menilai keterlibatan pemerintah dalam pengambilan keputusan dan pengawasan PT Pertamina sebagai ‘Sangat Kuat’. Pemerintah menggunakan PT Pertamina untuk menjaga harga beberapa bahan bakar utama di bawah harga pasar. Pemerintah mengganti biaya perusahaan dengan memberikan subsidi dan kompensasi secara berkala, meskipun kompensasi bergantung pada anggaran pemerintah.

|Baca juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Jalin Kerja Sama dengan Zorlu Enerji

“Pembayaran miliaran dolar AS setiap kuartal ini mendukung SCP PT Pertamina dan menggarisbawahi penilaian kami atas preseden dukungan yang ‘Sangat Kuat’.”

Fitch memandang peran PT. Pertamina dalam pelestarian kebijakan pemerintah sebagai ‘Sangat Kuat’ karena sangat penting bagi ketahanan energi Indonesia. Gagal bayar kemungkinan besar akan berdampak signifikan pada impor minyak dan ketersediaan bahan bakar, dan dapat menggagalkan investasi substansial perusahaan untuk meningkatkan kapasitas.

“Kami juga menilai risiko penularan jika gagal bayar dipatuhi oleh PT Pertagas dengan status ‘Sangat Kuat’, dengan konsekuensi finansial bagi negara dan perusahaan milik negara lainnya yang kemungkinan besar material, karena PT Pertagas secara luas dianggap sebagai penerbit acuan di Indonesia.”

|Baca juga:Pertamina Fasilitasi UMKM Sertifikasi Halal dan HaKI Demi Tembus Pasar Global

Pemerintah mengalihkan kepemilikannya di PT Pertagas kepada perusahaan induk operasional Danantara pada Maret 2025, tetapi tetap mempertahankan saham Seri A (Golden) yang memberinya kewenangan khusus dalam hal-hal seperti penunjukan manajemen.

“Kami pikir perubahan kepemilikan saham tidak mungkin mengakibatkan perubahan material yang merugikan pada mekanisme subsidi, pembayaran dividen, dan strategi belanja modal PT. Meskipun demikian, kami menunggu kejelasan tentang rencana Danantara untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor seperti pemrosesan hilir.”

Fitch memperkirakan leverage bersih EBITDA milik PT Perta Tbk akan meningkat hingga di atas 1,5x pada tahun 2027 (estimasi tahun 2024: 0,6x), karena Fitch memperkirakan EBITDA yang lebih rendah dan belanja modal yang lebih tinggi untuk pertumbuhan kapasitas.

EBITDA kemungkinan akan turun selama tahun 2025-2027 karena harga minyak yang melemah sebesar US$65 per barel selama periode tersebut, berdasarkan pada price deck Fitch. Harga minyak yang lebih rendah akan menekan EBITDA dari produksi minyak dan gas hulu, yang merupakan mayoritas dari EBITDA konsolidasian PT Perta Tbk juga memperkirakan pembayaran dividen yang besar, FCF yang semakin negatif, dan peningkatan utang selama tahun 2025-2027.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas untuk Trading Hari Ini
Next Post Agung Podomoro (APLN) Tekan Kerugian hingga 97,8% pada Kuartal I/2025
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or