1
1

IHSG Ngacir Terkerek Kinerja Emiten, IPOT Rekomendasikan Saham-saham Breakout Resistance

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya. Apalagi jika ditambah dengan hasil kinerja emiten yang bagus di kuartal kedua atau semester satu, indeks diprediksi terus menguat.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany Travelin Yunus menegaskan IHSG diprediksi bergerak menguat dalam rentang support 7.150 hingga resisten 7.400, setelah sepanjang pekan lalu bergerak bervariasi cenderung menguat sebesar 3,75 persen dalam rentang pergerakan 7.071 hingga 7.402 (low to high) dan berakhir di level 7.312.

|Baca juga: OJK Bawa Kabar Buruk, Gejolak Israel-Iran Disebut Berpotensi Hantam Produk Unitlink!

|Baca juga: OJK Wanti-wanti Industri Asuransi soal Aktuaris, Ini Langkah Cegah Tenaga Ahli Kabur

Tercatat asing melakukan aksi jual di pekan lalu namun perlahan mereda dan hanya dua sektor yang melemah sepanjang pekan lalu, sementara sisanya menguat. Sektor yang menjadi pemberat laju IHSG ialah sektor consumer cyclicals dengan pelemahan sebesar 3,59 persen karena para pelaku pasar mulai meninggalkan saham-saham yang defensif.

Sektor yang menjadi penopang laju IHSG ialah sektor technology yang menguat sebesar 19,88 persen yang didukung oleh penguatan saham-saham DCII sebagai saham dengan bobot terbesar dalam sektor tersebut. Saham DCII ditutup menguat sebesar lebih dari 60 persen dalam sepekan dan membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melabeli saham tersebut dengan UMA.

|Baca juga: Respons Putusan MK soal Pasal 251 KUHD, OJK Pantau Ketat Penyesuaian Polis Asuransi

|Baca juga: CUAP Bareng Prudential Meluncur, Tawarkan Penghasilan Tambahan bagi Gen Z hingga Ibu Rumah Tangga

“Kombinasi dari meredanya aksi jual investor asing, pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia, dan prospek penurunan tarif impor AS menciptakan momentum beli yang kuat. Kami melihat peluang signifikan pada saham-saham dengan fundamental solid yang secara teknikal menunjukkan sinyal breakout,” imbuh Indri, dikutip dari risetnya, Selasa, 22 Juli 2025.

Proyeksi pekan ini

Berbicara tentang potensi market pada 21-25 Juli 2025, Indri mengimbau para pedagang untuk mencermati sejumlah sentimen kunci dari global dan domestik yakni Fed Chair Powell Speech yang akan dinanti untuk mendapatkan gambaran mengenai prospek suku bunga ke depannya.

Para pelaku pasar akan mencari tahu pertimbangan apa saja yang akan dibawa pada FOMC Meeting berikutnya mengenai prospek arah suku bunga. Selanjutnya sentimen S&P Global Manufacturing PMI Flash Amerika Serikat pada Juli yang diprediksi melemah 0,5 poin dari level 52,9 ke level 52,4.

|Baca juga: 6 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus, Pengamat: Harus Dibenahi dari Jenis Penyakitnya!

|Baca juga: Kartu Kredit DBS Vantage Visa Infinite Resmi Diluncurkan, Layani 5 Dimensi Kekayaan!

Sementara dari domestik, para pelaku pasar menanti hasil kinerja emiten di kuartal kedua dan/atau semester satu yang berpotensi menjadi sentimen bagi harga saham emiten tersebut. Merespons dinamika pasar itu, IPOT merekomendasikan saham-saham dengan booster modal dan Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) berikut:

1. Buy MDKA (Current Price: Rp2.420, Entry: Rp2.420, Target Price: Rp2.700 (11,57 persen), Stop Loss: Rp2.300 (-4,96 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:2,3)

MDKA berhasil breakout garis resistennya di level Rp2.300, candlestick ditutup membentuk marubozu dan bertahan di atas garis EMA 5 dan stochastic oscillator masih membuka peluang bagi MDKA untuk melanjutkan penguatannya.

2. Buy EMTK (Current Price: Rp580, Entry: Rp580, Target Price: Rp620 (6,90 persen), Stop Loss: Rp560 (-3,45 persen), Risk to Reward Ratio: 1:2,0)

EMTK tercatat mengalami penguatan lebih dari 18 persen dalam sepekan dan terjadi volume spike pada perdagangan akhir pekan lalu pada EMTK serta tercatat dalam sepekan terakhir asing mengoleksi saham EMTK secara rutin.

|Baca juga: Bos AAUI Blak-blakan Beberkan 2 Penyebab Utama Tingginya Capital Flight di Reasuransi

|Baca juga: 6 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Masuk Pengawasan Khusus, Pengamat Beberkan Biang Kerok yang Wajib Dibenahi!

3. Buy ISAT (Current Price: Rp2.350, Entry: Rp2.350, Target Price: Rp2.560 (8,94 persen), Stop Loss: Rp2.250 (-4,26 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:2,1)

ISAT telah berhasil keluar dari area konsolidasi panjangnya dan menyentuh level resisten baru. Selain itu, terlihat telah terjadi volume spike dan kenaikan harga secara signifikan pada dua hari perdagangan terakhir. Stochastic oscillator ISAT masih menunjukkan adanya potensi penguatan yang berlanjut di ISAT.

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF SMInfra18 (XISI)

Bank Indonesia yang memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga acuan menjadi sentimen positif bagi sektor infrastruktur sebab dengan turunnya tingkat suku bunga acuan akan membuat beban bunga atas pinjaman perusahaan berkurang dan berpotensi mempertebal margin perusahaan. Maka dari itu, IPOT merekomendasikan Power Fund Series (PFS) dengan kode XISI (Premier ETF SMInfra18).

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Jiwa Starinvestama Raih Penghargaan Insurance Market Leaders 2025
Next Post NFA Kasih Paham tentang Standar Mutu Beras dan Bentuk Oplosan Beras yang Dilarang

Member Login

or