1
1

Harga Minyak Dunia Menyusut, Emas Global Sentuh Level Tertinggi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak turun lebih dari US$1 pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena pasokan global tampaknya tidak terpengaruh oleh kekhawatiran krisis Timur Tengah yang lebih luas setelah terbunuhnya seorang pemimpin Hamas di Iran, dan investor kembali fokus pada kekhawatiran permintaan.

Mengutip The Business Times, Jumat, 2 Agustus 2024, harga minyak mentah berjangka Brent acuan global ditutup turun US$1,32 atau 1,6 persen menjadi US$79,52 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$1,60 atau 2,1 persen menjadi US$76,31.

Pada sesi sebelumnya, kontrak paling aktif pada kedua acuan melonjak sekitar empat persen karena kekhawatiran tentang konflik yang lebih luas di Timur Tengah dipicu oleh terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Ibu Kota Iran, Teheran, tak lama setelah komandan militer paling senior Hezbollah di Beirut.

|Baca juga: BCA Digital Kolaborasi dengan UniPin, Perluas Akses Pembayaran Game Online

|Baca juga: Moody’s Ramal Pendapatan dan Struktur Permodalan FWD Group Meningkat Bertahap

“Saya pikir ada kesadaran yang berkembang bahwa kita belum melihat gangguan pasokan yang nyata. Pasar mulai mengalihkan fokusnya dari isu geopolitik, dan melihat permintaan global untuk minyak mentah,” kata Wakil Presiden Senior Perdagangan BOK Financial Dennis Kissler.

Harga emas global naik

Di sisi lain, harga emas global naik ke level tertinggi dalam dua minggu pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan terjadi karena Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell membuka peluang untuk memangkas suku bunga paling cepat pada September.

Harga emas spot stabil di US$2.448,38 per ons pada pukul 02.17 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli di awal sesi. Harga hanya sekitar US$35 di bawah rekor tertinggi US$2.483,60 yang dicapai pada 17 Juli. Harga emas berjangka AS menguat 0,8 persen menjadi US$2.492,50.

“Para investor emas tidak dapat menahan keinginan membeli lebih banyak emas setelah Fed secara efektif mengisyaratkan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga. Namun, para penggila emas mungkin ingin berhati-hati di atas US$2.500, mengingat keengganan emas untuk mempertahankan kenaikan di sekitar level ini,” pungkas Analis Senior City Index Matt Simpson.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Delta Dunia (DOID) Catatkan Kerugian Bersih US$27 Juta pada Semester I/2024
Next Post Amar Bank Bagikan Dividen Interim Rp47,73 M

Member Login

or