Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan mendukung upaya pengembangan dan penguatan industri pasar modal Indonesia. Hal itu dilakukan seperti program untuk pendalaman pasar melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat.
“Jual beli saham sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi tapi bahkan di tingkat sekolah dasar sehingga mereka menjadi getting familiar with dengan bursa efek,” kata Sri Mulyani, dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Januari 2025.
|Baca juga: Presdir BFI Finance (BFIN) Francis Lay Sioe Ho Mengundurkan Diri
|Baca juga: Polri Ungkap Hasil Sidang Etik Kasus Pemerasan di DWP, 2 Anggota Dipecat!
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan dukungan pemerintah untuk pasar modal Indonesia di antaranya melalui penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor keuangan dan penyelesaian produk turunan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Kemudian, implementasi pajak karbon serta regulasi batas emisi sektoral untuk mendorong pengembangan bursa karbon.
“Kami akan bekerja sama dengan para menteri terkait untuk bisa menyelesaikan produk turunan P2SK dan pengaturan sektor keuangan yang makin baik, makin memberikan ruang untuk berinovasi, berkreasi namun juga bertanggung jawab untuk tetap menjaga governance basic dari principle pengelolaan korporasi dan bursa yang baik,” tegas Sri Mulyani.
Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12,33 ribu triliun
Per 30 Desember 2024, meskipun IHSG berada di posisi 7.079,91 poin atau secara year to date (ytd) melemah sebesar 2,65 persen, namun nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12,33 ribu triliun atau secara ytd tumbuh sebesar 5,74 persen.
Dari sisi penghimpunan dana di pasar modal, dana yang dihimpun melalui penawaran umum sampai 31 Desember 2024 mencapai Rp259,24 triliun, dengan jumlah emiten baru sebanyak 43 emiten. Sedangkan kinerja reksa dana dari sisi Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp840,6 triliun atau meningkat sebesar 1,44 persen ytd.
|Baca juga: IFG Rombak Susunan Direksi dan Komisaris Askrindo
|Baca juga: Sri Mulyani: Asuransi Kerugian, Asuransi Jiwa, hingga Reasuransi Tetap Dapat Fasilitas PPN 0%
Penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mencapai Rp1,35 triliun, melalui 16 platform penyelenggara SCF yang dimanfaatkan oleh 708 pelaku UKM. Capaian besar terjadi dari sisi pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) yang berhasil mencapai 14,8 juta SID, atau meningkat 22,21 persen ytd dan melebihi target pencapaian SID pada 2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif Asuransi Komersial di Asia Ambruk di Kuartal I/2025, Ini Biang Keladinya!
Senin, 28 April 2025Asuransi Mobil di Dunia Dihantui Kenaikan Klaim, Swiss Re Beri Peringatan Ini!
Senin, 28 April 2025Kolaborasi BCA Life dan BCA Digital Hadirkan Produk Asuransi Masa Kini
Senin, 28 April 2025
