Berdasarkan data tersebut, rata-rata biaya hidup di Jakarta mencapai Rp 14.884.110, disusul oleh kota Bekasi dengan urutan kedua yaitu Rp 14.335.418, dan urutan ketiga yaitu kota Surabaya Rp 13.357.751.
Mengacu pada perhitungan di atas, terlihat jika biaya hidup di Jakarta memang tergolong tinggi, bahkan untuk taraf hidup yang terbilang standar.
Agar kondisi keuangan tetap stabil dan seimbang antara pendapatan dan pengeluaran bahkan ada sisa di akhir bulan, simak 8 cara hidup hemat di Jakarta.
1. Pilih Tempat Tinggal yang Tepat
Untuk membeli sebuah rumah di Jakarta butuh biaya sangat besar. Kebanyakan pendatang mengontrak rumah yang biayanya juga cukup besar dan bervariasi. Biaya tempat tinggal umumnya memakan porsi keuangan cukup besar. Agar mampu memangkas biaya transportasi, usahakan untuk memilih tempat tinggal yang dekat dengan kantor. Yang terpenting, segala kebutuhan papan terpenuhi, seperti, kasur, meja, lemari, hingga AC atau kipas angin.
2. Memasak di Rumah
Jika kita memasak sendiri di rumah, maka biaya hidup yang bisa dihemat akan sangat besar. Jika dihitung bisa menghemat 50 persen kebutuhan konsumsi. Dari biasanya untuk sekali makan habis Rp100 ribu per hari, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp30 ribu per hari untuk belanja bahan makanan dan memasaknya sendiri. Jika rutin dilakukan selama sebulan, uang yang dihemat bisa mencapai Rp2,1 juta. Cukup besar, bukan? Tapi dengan catatan, menu masakan di sini yang sederhana karena bahan makanan juga mengalami kenaikan.
3. Penuhi Kebutuhan di Pasar Tradisional
Bagi yang jarang memasak, lebih lagi membeli bahan masakan sendiri, pasti heran di mana bisa menghabiskan Rpribu sehari untuk kebutuhan tersebut? Rahasianya adalah membelinya di pasar tradisional. Kalau belanja di supermarket tentu lebih besar pengeluarannya karena harga barang di pasar tradisional tentu jauh lebih terjangkau sehingga lebih aman bagi isi dompet. Ambil contoh Rp30 ribu bisa dibelikan tempe, beras 1 liter dan sayur mayur dan bisa untuk konsumsi empat anggota keluarga.
4. Hemat Biaya Transportasi
Balik lagi ke tips nomor 1, kalau kita mampu mendapatkan tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja, biaya transportasi pasti bisa dihemat, apalagi kalau bisa dilakoni dengan jalan kaki. Selain itu, dengan memanfaatkan transportasi umum, pengeluaran untuk kebutuhan ini juga bisa jauh lebih rendah ketimbang menggunakan kendaraan pribadi. Lakukan hal serupa saat ingin pergi jalan-jalan atau rekreasi agar pengeluaran untuk bensin dan uang parkir bisa dihilangkan.
5. Cari Hiburan Murah Meriah
Sebagai manusia tentu memerlukan hiburan untuk rileks setelah sepekan tegang karena berkutat dengan pekerjaan. Di kota besar, cara untuk melepas penat yang mudah untuk dipilih adalah pergi ke mall atau kafe, tapi berisiko membuat pengeluaran membengkak.
Ada banyak alternatif hiburan yang lebih murah sebagai ganti kebiasaan hangout tersebut. Kamu bisa mengunjungi rumah teman atau tempat publik gratis lainnya seperti taman publik. Jika ingin lebih murah lagi, bisa santai di rumah sendiri sambil membaca buku, memasak, atau menonton film juga bisa menjadi sarana refreshing yang ampuh.
6. Kendalikan Hasrat Belanja
Pengeluaran konsumtif jika tidak dikendalikan dapat berakibat buruk bagi kondisi keuangan. Oleh karena itu, kendalikan hasrat belanjamu agar pengeluaran tetap kondusif dan hanya penuhi kebutuhan yang dirasa penting terlebih dulu.
7. Tepat Manfaatkan Kartu Kredit
Kartu kredit identik dengan pengeluaran boros karena bunganya yang tinggi. Apalagi jika tidak langsung melunasi tagihan per bulan, beban bertumpuk di bulan berikutnya. Namun yang dimaksud hemat dengan kartu kredit bukan seperti itu, melainkan memanfaatkan program promo cashback atau diskon yang sering ditawarkan pihak bank. Pada saat kita memang butuh membeli sebuah barang dan barang tersebut ada dalam program promo, maka tidak ada salahnya gunakan kartu kredit untuk keperluan itu. Jika digunakan dengan tepat, hal tersebut tentu bisa bermanfaat dalam menekan pengeluaran bulanan.
8. Tingkatkan Penghasilan
Jika pengeluaran terasa sulit dan tidak bisa ditekan lagi, maka kamu harus memikirkan solusi dengan meningkatkan penghasilan. Cobalah untuk melamar kerja di perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih tinggi. Tidak hanya itu, cari kerja sampingan yang bisa dilakukan di waktu luang, seperti, freelance atau bisnis online.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News