PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan jumlah transaksi kartu Flazz dapat tumbuh 20-30 persen pada tahun ini. Hingga saat ini, BCA mencatat telah ada sekitar 9,5 juta kartu Flazz yang beredar di 22 kota di seluruh Indonesia. Kepala Biro Pengembangan Bisnis I Group Bisnis Card BCA Sinta Handayani dalam Media Sharing Knowledge di Bandung, 15 Oktober 2016, mengungkapkan bahwa saat ini rata-rata transaksi kartu Flazz mencapai sekitar 10 juta transaksi per bulan dengan nominal transaksi rata-rata Rp3.500-Rp5.000 per transaksi.
Penggunaan Flazz meningkat cukup signifikan terutama sejak dibukanya pembayaran sejumlah transportasi menggunakan uang elektronik. Sekitar 60 persen transaksi Flazz digunakan untuk pembayaran sarana transportasi. Saat ini, kartu Flazz BCA sudah dapat digunakan untuk pembayaran transjakarta, KRL, pembayaran sejumlah ruas tol, pembayaran parkir, serta melakukan pembelanjaan pada lebih dari 80 ribu outlet merchant.
Berbeda dengan kartu kredit maupun kartu debit, kartu Flazz bersifat seperti uang tunai sehingga jika kartu hilang tidak dapat digantikan. Adapun dana nasabah yang mengendap karena kehilangan kartu sendiri menurut dia, sesuai aturan, dicatatkan sebagai dana mengambang dan tidak dapat dipergunakan oleh bank. Saat ini, bisnis kartu Flazz belum mampu memberikan pendapatan kepada perseroan. Namun, BCA terus berkomitmen untuk mengembangkan Flazz guna memberikan kemudahan kepada nasabahnya. Edi/Ken
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
News in Brief