Untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi dari bisnis bancassurance guna mendukung bisnis bank, Bank BRI berkolaborasi dengan BRIlife menyelenggarakan seminar bancassurance yang dihadiri oleh pelaku industri. Seminar ini diadakan di Ballroom BRI Corporate University, Jakarta, 25 April 2017. Dalam acara ini hadir Direktur Bank BRI Sis Apik Wijayanto serta pembicara Roderick Shay selaku CEO dan Founder dari Simply Talk, yang telah berkecimpung selama 44 tahun di bisnis bancassurance.
Selaku praktisi yang kompeten dalam bidang bancassurance, dengan tema optimizing Bancassurance To create Real Added value To The Bank, Roderick Shay menyampaikan manfaat yang didapat dari bisnis bancassurance seperti menjadi penarik dana dan nasabah baru bagi Bank serta mampu memberikan solusi keuangan bagi nasabah. Selain itu, Rod Shay juga menyampaikan faktor faktor penentu kesuksesan dalam bisnis bancassurance.
Sinergi Bank BRI dan BRI Life diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan menjadikan Bank BRI sebagai one stop financial services penyedia layanan keuangan yang lengkap dan terbaik bagi nasabah dan seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya terbatas pada perbankan konvensional, namun juga menyediakan layanan asuransi jiwa dan perencanaan keuangan melalui seluruh outlet Bank BRI.
Pada kesempatan itu, Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh mengatakan bahwa BRI Life tetap mengandalkan induk usaha yaitu PT Bank Rakyat Indonesia untuk mengembangkan potensi bisnis di segmen mikro yaitu melalui bancassurance.Dia mengklaim kinerja jalur distribusi in branch sales bancassurance BRI life terus melaju, seiring dengan dukungan dari induk perusahaan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. “Bancassurance menjadi penyumpang terbesar, size-nya bisa dikatakan mencapai 80 persen dari semua premi yang terkumpul,” kata Fabiola.
Dia mengatakan potensi segmen mikro juga tidak terlepas dari banyaknya nasabah yang dimiliki Bank BRI. Nasabah mikro yang dimiliki oleh Bank BRI sekitar 11 juta jiwa. “Yang sudah didapat menjadi nasabah baru sekitar tiga persen saja. Dia mengungkapkan pemasaran melalui produk saluran bancassurance dinilai menjanjikan lantaran adanya kepastian pangsa pasar yakni para nasabah bank baik individu maupun korporasi.
Menurut Fabiola, jalur distribusi tersebut dapat lebih mengguntungkan bagi nasabah, lantaran dalam membeli produk asuransi dapat langsung melalui bank yang dimiliki. Melalui kekuatan kapital, manajemen, dan infrastruktur yang dimiliki induk perusahaan dengan jumlah 52 juta nasabah, pihaknya optimistis dapat mencapai target perusahan serta dapat menjadi asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
BRI Life memiliki tenaga penjualan pada jalur distribusi bancassurance kurang lebih sebanyak 596 orang tenaga penjual yang tersebar di 475 unit kerja bank BRI di seluruh Indonesia. Rencananya, perusahaan bakal menambah jumlah tenaga pemasar hingga 3.000 orang dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Melalui penambahan jumlah tenaga pemasar pihaknya yakin premi penjualan bancassurance bakal meningkat. Wik
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Asuransi