Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat “idAA” untuk rencana penerbitan Obligasi VIII oleh PT Danareksa (Persero) (Danareksa) dengan nilai sebesar-besarnya sampai dengan Rp3,0 triliun.
Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat “idAA” untuk Danareksa dan obligasi Danareksa yang masih beredar. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”.
“Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Indonesia untuk DNRK. Peringkat tidak dipengaruhi oleh profil kredit standalone DNRK, yang mencerminkan profil bisnis yang terdiversifikasi, fleksibilitas keuangan yang cukup baik, dan proteksi arus kas dan likuiditas yang di bawah rata-rata,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya yang dikutip, Selasa 9 Januari 2024.
|Baca juga: Danareksa Terbitkan Obligasi VIII 2023 Senilai Rp1 Triliun
Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat kemungkinan dukungan yang lebih kuat dari pemegang saham. Hal ini juga harus diikuti dengan perluasan peran atau kontribusi yang lebih besar untuk pemerintah dan untuk masing-masing sektor yang menjadi cakupannya.
Di sisi lain, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika terdapat pengurangan material dalam hal dukungan dan komitmen dari Pemerintah Indonesia. Peringkat dapat juga turun jika Danareksa mengalami pemburukan signifikan pada indikator keuangannya, tanpa adanya indikasi dukungan yang kuat dari pemegang saham.
Danareksa adalah badan usaha milik negara yang mengemban tugas sebagai induk holding lintas sektoral berdasarkan PP 113/2021. Berdasarkan PP No.7 tahun 2022, Pemerintah memperkuat fungsi Danareksa sebagai induk holding spesialis transformasi dengan tahap pertama dari holding mengelola sepuluh anak perusahaan, yaitu PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, diluar dari anak perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Tahap kedua dari program holding ini masih berlangsung dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari berbagai sektor direncanakan akan masuk dalam holding Danareksa.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News