1
1

Garap Proyek Acid Iron Metal, Merdeka Copper (MDKA) Bentuk Usaha Patungan senilai US$90 Juta

Media Asuransi – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya PT Batutua Pelita Investama (BPI) telah menandatangani perjanjian membentuk usaha patungan usaha melalui joint venture agreement (JVA) dengan nilai transaksi sebesar US$90 juta untuk proyek Acid Iron Metal (AIM) bersama dengan, Wealthy Source Holding Limited dan Eternal Tshingshan Group Limited pada 11 Februari 2021.

Corporate Secretary Merdeka Copper Gold, Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan melalui perjanjian tersebut, perseroan akan mendirikan perusahaan patungan (Joint Venture). Dimana dalam JV tersebut, perseroan akan memiliki 80 persen saham perusahaan patungan tersebut, sedangkan sisanya sebesar 20 persen dimiliki Wealthy Source Holding Limited dan Eternal Tshingshan Group Limited.

“Berdasarkan JVA, para pihak akan membangun pabrik proyek AIM di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi untuk memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar Merdeka Copper Gold,” kata Adi Adriansyah Sjoekri dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 17 Februari 2021.

Baca Juga:

Menurut Adi, nilai transaksi sebesar US$90 juta, merupakan setoran modal awal pada perusahaan patungan tersebut. Secara keseluruhan, sumber pendanaan untuk proyek AIM berasal dari pemegang saham perusahaan patungan. Sementara untuk kekurangannya, pihaknya akan mencari investor baru atau dari pihak ketiga yang bersedia menjalin kerjasama dalam proyek tersebut.

“Proyek AIM diharapkan akan menjadi aset multi komoditas yang berumur panjang serta memperluas basis sumber daya tembaga Wetar Merdeka Copper Gold. Dan kedepan, hasil dari beroperasionalnya proyek ini akan berpotensi menambah pendapatan dan laba perseroan,” ungkap Adi.

Sepanjang tahun 2021, lanjut Adi Perseroan akan terus melanjutkan kegiatan operasi di tiga daerah perasi di Indonesia, yakni Tujuh Bukit, Jawa Timur, Pulau Wetar. Maluku Barat Daya, dan terbaru pada proyek Pani, Gorontalo yang sudah beroperasi pada bulan Januari 2021 lalu.

“Sepanjang Januari 2021, perseroan telah melakukan kegiatan eksplorasi di tiga proyek, dan kedepan akan terus meningkatkan produksinya sesuai dengan yang ditargetkan perseroan,” katanya.

Adi mengungkapkan, kegiatan operasi yang dilakukan di daerah Tujuh Bukit difokuskan pada sumber daya porfiri tembaga dan emas, di daerah Pulau Wetar difokuskan pada sumber daya tembaga, sementara di daerah Pani difokuskan pada eksplorasi sumber daya emas. Untuk mendukung seluruh kegiatan eksplorasi tersebut, perseroan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp29,7 miliar selama bulan Januari 2021.

“Untuk eksplorasi Tembaga dan Emas Upper High Grade Zone (UHGZ) dari proyek Tujuh Bukit, perseroan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 25,7 miliar untuk melaksanakan eksplorasi melalui kombinasi pengeboran permukaan dan bawah tanah (area Upper High Grade Zone),” pungkasnya. One

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Terapkan Efisiensi Operasional, Adaro Energy (ADRO) Alokasikan Capex Hingga US$300 Juta Tahun 2021
Next Post Pengembang Deltamas (DMAS) Targetkan Marketing Sales Rp2 Triliun

Member Login

or