PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) membukukan pertumbuhan total portofolio kredit dantrade finance per semester pertama tahun 2019 sebesar 11 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp148 triliun. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), giro dan tabungan (Current Account Savings Accounts/CASA) naik delapan persen menjadi Rp54,7 triliun, sedangkan deposito naik 16 persen, dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp63,0 triliun. “Di semester pertama tahun 2019, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after taxes/NPAT) sebesar Rp1,8 triliun,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia dalam jumpa pers di Jakarta, 24 Juli 2019.
Dalam rilis yang diterima redaksi disebutkan bahwa sejak 1 Mei 2019, Bank Danamon resmi dimiliki MUFG sebesar 94,1 persen, sekaligus telah bergabung secara hukum dengan Bank Nusantara Parahyangan (BNP). Dengan MUFG sebagai pemegang saham pengendali tunggal, Bank Danamon mendapatkan manfaat dari jaringan nasabah global serta pengalaman internasional MUFG, untuk melengkapi keunggulan dan jaringan Danamon di Indonesia. “Fokus kami dalam beberapa inisiatif penting di semester pertama tahun 2019 telah membantu mempercepat pertumbuhan kredit. Tuntasnya proses penggabungan dan investasi MUFG di Danamon juga membuka peluang baru dan kolaborasi untuk Danamon yang baru dan lebih kuat,” jelas Satinder Ahluwalia
Dia tambahkan, peningkatan pada jaringan digital serta kualitas layanan secara keseluruhan terus menunjukkan hasil. Kredit yang disalurkan terus tumbuh di sejumlah segmen kunci, termasuk Consumer Mortgage, Enterprise Banking, serta pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance,” lanjut Satinder. Di semester pertama tahun 2019, kredit Consumer Mortgage tumbuh 28 persen menjadi Rp8,8 triliun year on year. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial, dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 15 persen menjadi Rp44,3 triliun. Untuk segmen Perbankan UKM juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp35,0 triliun.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 12 persen secara setahunan menjadi Rp53,9 triliun pada semester pertama 2019. Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 14 persen menjadi Rp147,1 triliun secara setahunan.
Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. Pasca penggabungan dengan BNP, CAR konsolidasian dan CAR Bank-only masing-masing berada pada posisi 21,7 persen dan 22,2 persen. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 97,3 persen, menunjukkan likuiditas Bank yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ke depan.
Bank Danamon terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses underwriting, monitoring, collection dan recovery kredit yang disiplin. Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 3,2 persen dibandingkan 3,3 persen di akhir semester pertama tahun 2018. Rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) juga membaik di posisi 2,5 persen dibandingkan 2,6 persen setahun sebelumnya. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News