Ada juga disrupsi supply dari beberapa sumber energi terbarukan, yang menambah permintaan gas di wilayah tersebut. Sebagai substitusi yang lebih murah, perhatian tertuju ke batubara (per 5 Oktober 2021, biaya pembangkitan listrik: batubara 58,06 euro/MWh vs gas alam 89,4 euro/MWh).
Seperti yang diketahui, krisis energi ini menimpa sejumlah negara, beberapa keadaan yang paling signifikan adalah di Inggris, China, dan India.
Baca juga: Emiten Cokelat Right Issue Rp100,86 Miliar
Krisis energi ini mendorong harga batubara mencapai all-time high di angka US$280 AS. Selain itu, harga gas alam juga mencapai US$6,31 /MMBtu, tertinggi sejak 2008.
Kenaikan harga tersebut kemudian terefleksi pada kenaikan harga saham emiten batubara dan gas yang ada di IDX (IDX Energy +35,8% dalam satu bulan terakhir).
Dalam beberapa waktu ke depan, krisis ini berpotensi semakin memburuk karena musim dingin yang akan segera tiba di Eropa dan China.
Kenaikan harga batubara dan gas alam juga menguntungkan bagi perusahaan tercatat (emiten) energi di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Adaro Energy Tbk (ADRO) misalnya, sahamnya sudah mengalami kenaikan hingga 34% dalam sebulan terakhir. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News