1
1

Laba Danamon Tumbuh 18 persen

  PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp2,04 triliun di semester pertama tahun 2017, tumbuh 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,73 triliun. Laba operasional tumbuh 22 persen, dari Rp2,36 triliun di semester pertama 2016 menjadi Rp2,87 triliun di semester pertama 2017. Menurut Chief Financial Officer dan Direktur Danamon Vera Eve Lim, pertumbuhan laba operasional didorong oleh penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional perseroan.
   Di sisi lain, Danamon berhasil meningkatkan pendapatan dari fee income di semester pertama 2017 ini. Fee income (tidak termasuk credit related fee) Danamon tercatat pada Rp566 miliar atau tumbuh sebesar enam persen dibandingkan semester pertama tahun lalu. “Pertumbuhan ini mayoritas didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh sembilan persen menjadi Rp252 miliar. Bancassurance fee juga tumbuh 12 persen menjadi Rp160 miliar” kata Vera dalam jumpa pers kinerja Danamon semester pertama 2017 yang diadakan di Jakarta, 25 Juli 2017.
   Dia juga menjelaskan bahwa portofolio kredit Danamon terus bergeser menuju segmen non-mass market dalam dua tahun terakhir. Danamon membukukan pertumbuhan pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Enterprise, dan Mortgage. Kredit pada segmen UKM tumbuh sembilan persen menjadi Rp26,7 triliun. Portofolio enterprise yang terdiri dari perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan, tumbuh enam persen menjadi Rp37,1 triliun. Sementara kredit mortgage (perumahan) tumbuh 25 persen menjadi Rp4,9 triliun.
   Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance Danamon tumbuh empat persen menjadi Rp119,8 triliun pada akhir semester pertama tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya. “Di tengah lemahnya industri otomotif, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh lima persen dibandingkan setahun sebelumnya. Segmen kendaraan roda dua memang turun Sembilan persen, namun untuk roda empat masih naik. Pembiayaan Adira Finance pada akhir semester pertama 2017 sebesar Rp44,6 triliun. Sedangkan kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32 persen menjadi Rp8,5 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun,” tutur Vera.
   Menurutnya, likuiditas terkelola denga baik, tercermin dari rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio(LFR) pada angka 89,6 persen. Jumlah dana memang sedikit turun, yakni sebesar satu persen, turun dari Rp127,85 triliun di semester pertama 2016 menjadi Rp126,44 triliun di semester pertama tahun ini. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya deposito sebesar empat persen menjadi Rp 58,8 triliun, melalui pelepasan dana mahal. Pada saat yang sama, giro dan tabungan (CASA) naik empat persen menjadi Rp46,7 triliun. Sedangkan rasio CASA tumbuh dari 42,1 persen menjadi 44,3 persen.
   “Kami terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Danamon untuk melayani nasabah lebih baik. Pada semester pertama tahun ini, Danamon memperluas layanan digital dengan peluncuran D-Connect, yang memberikan solusi terintegrasi untuk perbankan online dan mobile bagi segmen usaha,” kata Vera. Ditambahkan, dalam hal kualitas layanan, Danamon meraih peringkat ketiga secara keseluruhan dalam survei yang dilaksanakan Marketing Research Indonesia (MRI). Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cigna Luncurkan Produk Asuransi Kesehatan dengan Jangkauan Global
Next Post Cigna Luncurkan Cigna Global Health Indonesia

Member Login

or