Media Asuransi, GLOBAL – Lembaga riset investasi BCA Research memprediksi ekonomi Amerika Serikat (AS) berada di ambang resesi, meskipun ada pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh Federal Reserve. Namun, keputusan memangkas suku bunga tidak akan cukup untuk menghindarkan pasar dari resesi.
“Setiap dari kami sekarang percaya akan ada resesi, yang justru bertentangan dengan pandangan pasar,” ungkap Kepala Strategi Alokasi Aset Global BCA Research Garry Evans, dikutip dari CNBC International, Jumat, 23 Agustus 2024.
Evans menjelaskan ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, termasuk pasar tenaga kerja AS yang disebutnya semakin memburuk. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran naik menjadi 4,3 persen pada Juli.
Angka tersebut menjadi tertinggi sejak Oktober 2021, sementara indikator aktivitas manufaktur AS juga turun ke level terendah dalam delapan bulan pada bulan yang sama. “Beberapa sektor mulai runtuh dengan cepat sekarang,” kata Evans.
|Baca juga: Risalah: The Fed Siap Pangkas Suku Bunga di September
|Baca juga: Struktur Permodalan KB Insurance Diramal Kian Kuat, Ini Alasannya!
Pasar berjangka Fed Funds menunjukkan investor memperkirakan setidaknya ada tiga kali pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun ini, menurut CME FedWatch Tool. Namun, Evans menilai, prediksi ini tidak akan banyak mengubah kondisi yang ada.
“Beberapa kali pemangkasan suku bunga tidak akan bisa mencegah resesi. Rata-rata durasi resesi adalah 10 bulan. Diperlukan waktu sekitar setahun sebelum pemangkasan suku bunga mulai memberikan dampak positif pada ekonomi. Pasar percaya tingkat suku bunga Fed di akhir tahun depan akan berada di tiga persen, saat ini berada di 5,3 persen,” ucapnya.
“Itu tidak mungkin terjadi kecuali ada resesi,” tambahnya.
Resesi biasanya terjadi ketika terdapat dua kuartal berturut-turut penurunan pada PDB riil suatu negara. Sementara itu, para pelaku pasar juga memantau simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole minggu ini, di mana Ketua Fed Jerome Powell akan memberikan pandangan lebih lanjut terkait prospek suku bunga pada Jumat mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News