1
1

Sisi Gelap Transformasi Pendidikan Indonesia di Era Modern

Hendrikus Balzano Garum, mahasiswa FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. | Foto: doc

Oleh: Hendrikus Balzano Garum

 

Transformasi pendidikan di Indonesia saat ini menjadi topik trending global yang tidak dapat dihindari karena telah mendobrak sampai ke seluruh pelosok tanah air. Transformasi pendidikan di Indonesia menjadi tuntutan dan tantangan yang sangat signifikan bagi Negara Indonesia.

Di era perkembangan teknologi yang berjalan  semakin cepat  pesat dan massif saat ini, bidang pendidikan dihadapkan dengan kenyataan bahwa sekolah tidak hanya menuntut supaya menghasilkan para akademisi, tetapi juga harus mampu untuk menghasilkan praktisi-praktisi pada bidang tertentu.

Semakin hari semakin kompetitif, perubahan yang terjadi semakin cepat. Karena itu bukan hal yang mudah bagaimana pendidikan Indonesia harus bisa menghadapi tantangan tersebut. Maka tidak salah rasanya jika lembaga-lembaga pendidikan itu bersaing secara kompetitif dan melakukan terobosan baru  terhadap sistem manajemen dan struktur pendidikan.

Kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IPTEK) pada ranah pendidikan, saat ini menunjukkan begitu banyak perkembangan dan tantangan yang harus dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia. Namun semua itu dilandaskan pada kesetaraan seorang peserta didik terhadap eksistensi peralatan teknologi itu sendiri. Sebagai negara yang merdeka, dan berdaulat tentu sangat mengharapkan supaya warga negara  yang cerdas, unggul, bangga dengan bangsanya, loyal, nasionalis, patriotisme, dan rela berkorban demi bangsa dan negaranya.

Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan akses, kualitas dan relevansi pendidikan bagi masyarakat. Selain itu, upaya penguatan pelatihan guru, pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan juga merupakan bagian penting dari proses transformasi ini.

Meskipun pencapaian penting telah dicapai di beberapa daerah, seperti peningkatan angka partisipasi sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan, transformasi pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, penting untuk terus menganalisa dan mengatasi berbagai kendala tersebut agar transformasi pendidikan Indonesia di zaman modern benar-benar dapat membawa manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Transformasi pendidikan merupakan suatu hal yang sangat urgen dalam konteks perkembangan global saat ini. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, sistem pendidikan harus ikut beradaptasi untuk tetap relevan dan efektif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami mengapa transformasi pendidikan menjadi suatu hal yang mendesak.

Transformasi pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi masa depan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak dalam menghadapi dunia yang terus berubah.

Selain itu, transformasi pendidikan juga diperlukan untuk mengatasi kesenjangan dan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan. Di banyak negara, masih terdapat kesenjangan dalam akses pendidikan antara kelompok-kelompok sosial, ekonomi, dan geografis. Transformasi pendidikan harus memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Tidak hanya itu, transformasi pendidikan juga berperan penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global. Perubahan dalam tuntutan pasar kerja menuntut adanya keterampilan yang relevan dan inovatif. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Selain aspek-aspek tersebut, transformasi pendidikan juga memiliki dampak yang lebih luas dalam pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara. Pendidikan yang berkualitas merupakan fondasi bagi pembangunan manusia yang berkelanjutan, dan merupakan investasi jangka panjang yang dapat membawa manfaat besar bagi kemajuan suatu bangsa.

Dengan memperhatikan urgensi dan pentingnya transformasi pendidikan, maka perlu adanya komitmen dan tindakan konkret dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta. Hanya dengan kerja sama yang kuat dan komitmen yang tinggi, kita dapat mewujudkan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan memberikan manfaat yang maksimal bagi generasi masa depan serta kemajuan bangsa

 

Akses Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesempatan dan membangun masa depan yang cerah. Namun, realitas yang terjadi adalah masih terdapat ketimpangan akses yang signifikan, menghambat jutaan anak dari akses pendidikan berkualitas. Mari kita telaah dua isu utama yang mendesak untuk diselesaikan yaitu: pembatasan akses bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil serta perbedaan infrastruktur pendidikan antara perkotaan dan pedesaan.

Akses pendidikan berkualitas masih menjadi mimpi bagi banyak masyarakat miskin dan mereka yang tinggal di daerah terpencil. Terbatasnya fasilitas pendidikan, jarak yang jauh ke sekolah, dan keterbatasan sumber daya ekonomi menjadi rintangan yang sulit diatasi. Dampaknya, banyak anak dari latar belakang ini terpinggirkan dari peluang pendidikan yang layak, memperdalam kesenjangan sosial yang ada.

Hal terkait dengan masalah akses pendidikan dasar yaitu sulitnya akses sarana dan prasarana pendidikan dasar di sejumlah dan daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) rendahnya  akses pembelajaran bermutu belum terintegrasinya penggunaan teknologi informasi dalam mengakses pembelajaran rendahnya infrastruktur digital untuk mengakses pendidikan.

Berikutnya dalam masalah mutu pendidikan dasar yaitu tingkat kompetensi pendidikan dasar indonesia dibandingkan dengan negara lain terutama negara Organization cooperation and development (OECD) yang sudah di ambang darurat nasional sepertinya ditunjukkan berbagai survei nasional internasional dan pemerintahan (PISSA 2015, RISE, Smeru 2018,INAP/AKSI Kemdikbud RI 2016-20017 dalam laporan Word Bank 2019.

Di sisi lain, perbedaan infrastruktur pendidikan antara perkotaan dan pedesaan semakin memperdalam jurang kesenjangan. Fasilitas pendidikan yang lebih baik, guru yang lebih berkualitas, dan akses lebih mudah terhadap teknologi cenderung terdapat di kota. Sementara itu, di pedesaan, infrastruktur pendidikan seringkali terbatas, menyisakan anak-anak dengan akses yang terbatas terhadap pendidikan berkualitas.

Solusi ada di tangan kita. Pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta dapat bersatu untuk mengatasi masalah ini. Investasi yang lebih besar dalam infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, seperti pembangunan lebih banyak sekolah dan meningkatkan kualitas pengajaran, adalah langkah awal yang krusial. Program beasiswa dan bantuan finansial juga perlu diperluas untuk memastikan bahwa biaya pendidikan bukanlah penghalang bagi mereka yang kurang mampu.

Dengan kerja sama yang kokoh dan komitmen yang kuat, kita dapat melampaui hambatan ini dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif. Setiap anak, tanpa memandang latar belakangnya, berhak atas pendidikan yang berkualitas. Dengan mengatasi ketimpangan akses dalam pendidikan, kita tidak hanya membuka pintu kesempatan bagi individu-individu ini, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh bagi kemajuan sosial dan ekonomi bangsa kita. Ini adalah investasi yang tak ternilai bagi masa depan yang lebih baik bagi semua.

Transformasi pendidikan Indonesia di era modern sedang di selimuti dengan berbagai jenis tantangan dan tuntutan yang mendorong untuk maju. Tantangan dalam sistem pendidikan  inilah yang  menjadi fokus perdebatan yang semakin mendalam dalam transformasi pendidikan kita. Permasalahan pendidikan di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam kekurangannya.

Berikut kekurangan pendidikan Indonesia yang sangat perihatin dan sampai sekarang beulum direalisasikan oleh pemerintah:

  1. Fasilitas pendidikan yang tidak merata

Pendidikan tidak dapat berjalan tanpa fasilitas yang menunjang proses pembelajaran. Indonesia masih kekurangan teknologi yang dapat membantu mempermudah proses pembelajaran. Terkadang bahkan sulit menemukan buku untuk dipelajari. Permasalahan ini terjadi di berbagai jenjang pendidikan. Masih banyak sekolah yang bangunannya rusak. Apalagi sekolah terletak di daerah terpencil atau di desa terpencil, sehingga sarana dan prasarana pendidikan belum bisa menjangkaunya. Masalah ketimpangan distribusi fasilitas pendidikan di Indonesia merupakan salah satu kendala utama dalam mewujudkan pendidikan di seluruh wilayah.

Ketimpangan fasilitas pendidikan mengacu pada kesenjangan antara fasilitas pendidikan yang tersedia di perkotaan dan pedesaan, serta antara daerah yang lebih maju secara ekonomi dan daerah yang masih berkembang. Hal ini dapat mencakup akses terhadap gedung sekolah, peralatan pembelajaran, sumber daya manusia yang memadai, serta fasilitas pendukung lainya seperti laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas olahraga.

Berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS), pada tahun 2020, hanya sekitar 60% dari total sekolah dasar (SD) di Indonesia yang memiliki akses internet. Namun, persentasenya mungkin jauh lebih rendah di daerah pedesaan atau terpencil.

Berdasarkan data Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi  RI pada tahun  2019, hanya sekitar 31% sekolah dasar di Indonesia yang memiliki akses laboratorium IPA, dan hanya sekitar 56% yang memiliki perpustakaan.

  1. Kurikulum masih belum berjalan maksimal

Kurikulum merupakan landasan utama dalam proses pendidikan, yang menentukan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian prestasi siswa. Kurikulum yang baik dan terintegrasi dapat membantu siswa mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan masa depannya.

Namun di Indonesia, masih terdapat beberapa tantangan dalam penerapan kurikulum yang efektif, seperti kepatuhan terhadap perkembangan teknologi dan dunia kerja, konsistensi penerapan di semua jenjang pendidikan, dan kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum baru.

Indonesia merupakan negara yang sering melakukan evaluasi kurikulum. Sayangnya pengembangan kurikulum di Indonesia masih belum terlaksana dengan baik.

Sangat penting untuk menerapkan kebijakan agar tepat sasaran. Pastikan kurikulum ini dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menghasilkan generasi yang cerdas dan berkarakter.

  1. Tenaga pengajar yang masih belum merata

Ketimpangan lapangan kerja mengacu pada kesenjangan kualifikasi, ketersediaan dan distribusi guru di seluruh Indonesia. Beberapa daerah, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, seringkali mengalami kekurangan guru yang berkualitas, sedangkan daerah perkotaan cenderung memiliki lebih banyak guru terlatih. Hal ini dapat mengakibatkan disparitas akses pendidikan dan kualitas pengajaran antara wilayah perkotaan dan perdesaan.

Berdasarkan data dari kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Indonesia pada tahun 2021 terdapat kesenjangan kualifikasi guru yang signifikan antara perkotaan dan pedesaan. Sekitar 85% guru di perkotaan memiliki kualifikasi pendidikan minimal sarjana, sedangkan guru di pedesaan hanya sekitar 40% yang memiliki kualifikasi yang sama.

Selain itu juga terdapat permasalahan distribusi guru antar jenjang pendidikan. Misalnya, guru dengan kualifikasi lebih tinggi cenderung lebih banyak terdapat pada jenjang pendidikan menengah dan atas, sedangkan pada jenjang pendidikan dasar seringkali diisi oleh guru dengan kualifikasi lebih rendah.

Di beberapa daerah terpencil, sulitnya akses transportasi dan infrastruktur yang tidak memadai juga menjadi faktor utama sulitnya merekrut dan mempertahankan guru berkualitas.

Diperlukan langkah konkrit untuk meningkatkan pemerataan guru di seluruh daerah, seperti memberikan insentif bagi guru untuk mengajar di daerah terpencil, serta meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan pelatihan guru. Upaya ini penting untuk memastikan bahwa setiap siswa, terlepas dari lokasi geografisnya, memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas

 

Dampak Transformasi Pendidikan

Dalam transformasi pendidikan Indonesia di era modern, tidak hanya mengahdirkan hal-hal baru  tapi memiliki dampak sangat signifikan bagi Negara Indonesia karena perluh kita bedah dan meliahat apa saja dampak dari transformasi pendidikan di Indonesia yang penuis sebut sebagai sisi gelapanya. Dampak dari situ yaitu meliputi

1.Bahaya perpetuasi siklus kemiskinan

Transformasi pendidikan yang tidak merata dapat memperkuat siklus kemiskinan yang ada. Ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil, dapat memperburuk ketimpangan sosial-ekonomi. Hal ini berpotensi memperpanjang lingkaran kemiskinan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

2.Hharus memperhatikan ketidaksetaraan kesempatan

Transformasi pendidikan yang tidak merata dapat meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas bagi mereka yang berada di lapisan masyarakat yang kurang beruntung dapat menghambat mobilitas sosial dan menciptakan ketidakadilan yang mendalam.

3.Rendahnya daya saing global menjadi ancaman serius

Jika transformasi pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan pasar global, Indonesia berisiko tertinggal dalam persaingan global. Hal ini dapat membatasi kemampuan Indonesia untuk bersaing dan berkontribusi dalam panggung internasional.

Dari sinilah kemudian kita meninjau bahwa “Sisi Gelap Transformasi  Pendidikan Indonesia Di Era Modern” kini semakin mencolok akibat membludaknya berbagai perubahan dan persoalan yang terjadi di setiap ranah pendidikan, yang walaupun pada hakikatnya teknologi adalah alat untuk menunjang kinerja manusia. Tapi  dalam konteks pendidikan yang pastinya adalah untuk memudahkan setiap peserta didik atau kaum-kaum terdidik untuk mengakses dan mencari berbagai informasi, serta sumber materi lainya yang dapat membantu menambahkan wawasan peserta didik.

Dari dampak-dampak di atas kita dapat menilai bahwa transformasi pendidikan di Indonesia itu dapat memberikan pengaruh cukup besar tentang arah pendidikan kita untuk ke depannya. Mari kita gali dan kaji lebih detail mengenai sistem pendidikan Indonesia agar hal semacam itu tidak terjadi pada anak-anak bangasa sebagai agent of change dan generasi penerus banga ini.

Beberapa solusi dan rekomendasi yang dapat dipertimbangkan:

1.Meningkatkan investasi dalam pendidikan

Dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan, kita dapat memperbaiki infrastruktur pendidikan, memperluas akses pendidikan, dan meningkatkan kualitas pengajaran. Investasi yang lebih besar ini penting untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas tanpa terkecuali.

2.Meningkatkan pelatihan guru

Guru merupakan kunci dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa. Dengan memberikan pelatihan yang lebih baik dan kesempatan untuk pengembangan profesional, guru akan lebih mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan efektif dan mengadopsi metode pengajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan zaman.

3.Akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia

Kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan perlu diatasi dengan menyediakan infrastruktur internet yang memadai di daerah-daerah terpencil. Akses internet yang merata akan membuka pintu bagi pendidikan berbasis teknologi dan memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan untuk mengakses sumber daya pendidikan yang relevan.

4.Pengembangan kurikulum yang inklusif dan relevan

Kurikulum harus mencerminkan kebutuhan dan realitas lokal serta mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa. Dengan mengembangkan kurikulum yang inklusif, kita dapat memastikan bahwa semua siswa merasa diakomodasi dan mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan potensi dan minat mereka.

Dengan menerapkan solusi dan rekomendasi ini secara komprehensif, kita dapat mengatasi dampak negatif dari transformasi pendidikan Indonesia dan memastikan bahwa pendidikan menjadi motor utama bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini. Hanya dengan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas untuk semua siswa Indonesia.

Kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan dan dampak negatif dari sisi gelap transformasi pendidikan di Indonesia. Ketidakmerataan akses pendidikan, kurangnya standar pendidikan yang konsisten, rendahnya kualitas pengajaran, serta kesenjangan digital dan sosial semuanya merupakan masalah yang perlu segera ditangani. Dampaknya tidak hanya terasa secara individu, tetapi juga secara kolektif mempengaruhi kemajuan bangsa ini.

*Penulis adalah mahasiswa FKIP Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tingkat Ekspansi Manufaktur Indonesia Melambat pada April 2024
Next Post Fitch Afirmasi Peringkat MIND ID BBB- dengan Outlook Stabil

Member Login

or