Media Asuransi, JAKARTA – Konsep yang diterapkan dalam arisan dengan menabung sebenarnya berbeda. Meskipun pada dasarnya kedua hal ini dilakukan dengan menyetorkan uang secara rutin.
“Sebenarnya arisan itu seperti menabung, tapi ternyata tidak bertambah, kemudian kita tidak mengetahui kapan arisan kita dapat diambil, lebih baik disimpan di deposito,” jelas Nyala Financial Fitness Trainer Widya Yuniarti, dalam Media Chit-Chat di Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.
Dalam sistem arisan, seseorang akan menyetorkan uang sedikit demi sedikit dalam waktu tertentu. Nominal uang yang disetorkan juga bervariasi tergantung kesepakatan pada kelompok arisan tersebut. Nantinya ada waktu di mana akan ditentukan siapa pemenang arisan.
Pemenang arisan akan mendapatkan uang yang sudah disetorkan oleh para anggota dalam periode waktu tersebut. Pada akhirnya sistem arisan ini lebih mirip membayar kredit tanpa bunga daripada menabung.
|Baca juga: WOMBASTIS Membuka Harapan Jadi Siasat WOM Finance Dongkrak Jumlah Konsumen Baru
Ada banyak hal yang akan membuat uang arisan tersebut berkurang. Misalnya, saat kamu menang arisan maka uang tersebut akan dipakai untuk menggelar arisan di waktu berikutnya. Manfaat yang didapat dari uang arisan tersebut terasa kurang optimal.
Intinya, pada uang arisan tersebut ada anggaran yang harus dialokasikan untuk hal lain. Misalnya saja untuk menggelar arisan, membeli makanan untuk para anggota arisan, dan biasanya juga ada biaya admin. Hal-hal seperti ini yang membuat uang arisan jadi berkurang dan hasilnya tidak optimal seperti menabung.
Selain itu uang arisan tidak bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Berbeda dengan tabungan yang lebih fleksibel untuk dipakai. Jika ikut arisan maka seseorang harus menunggu waktu yang tepat sampai dinyatakan menang arisan baru bisa pakai uang tersebut.
Risiko dan manfaat arisan
Meskipun arisan tidak bisa disamakan dengan menabung, namun aktivitas ini juga memiliki beberapa manfaat. Misalnya mengajarkan lebih teratur mengalokasikan keuangan. Arisan juga bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu jika memang memanfaatkannya secara bijak.
|Baca juga: Thailand Setujui ETF Bitcoin Spot Pertama, Indonesia akan Menyusul?
Manfaat yang lebih terasa adalah arisan juga bisa jadi ajang untuk bersosialisasi dengan teman-teman atau menambah jaringan. Melalui arisan seseorang bisa tetap terhubung dengan teman-teman meskipun di tengah aktivitas yang padat. Hal ini bisa saja membuat seseorang merasa lebih bahagia dan puas sehingga arisan dianggap sebagai sebuah kebutuhan penting.
Namun ada juga risiko yang harus diwaspadai jika bergabung dengan sebuah program arisan. Risiko yang pertama adalah setoran macet. Dalam sebuah sistem arisan, hal seperti ini sangat mungkin terjadi. Bisa saja ada satu atau beberapa anggota yang tidak melakukan setoran secara rutin alias macet. Siapa yang punya pengalaman seperti ini?
Risiko lain yang bisa terjadi adalah pengelola arisan tidak bertanggung jawab. Ini biasanya terjadi jika seseorang bergabung dalam program arisan bersama orang-orang yang kurang dekat dan lingkupnya cukup besar. Bisa saja pihak pengelola membawa kabur uang arisan. Jadi faktor keamanannya tentu perlu dipertimbangkan.
Selain itu uang arisan juga tidak bisa diandalkan sewaktu-waktu. Sulit untuk mengandalkan uang arisan di waktu tertentu. Nantinya harus tetap menunggu giliran sampai bisa menang arisan dan mendapatkan uang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News