Media Asuransi, JAKARTA – Berbagai modus penipuan yang menyasar nasabah perbankan semakin marak terjadi. Salah satu metode yang digunakan pelaku adalah manipulasi psikologis untuk membocorkan data pribadi dan informasi transaksi perbankan.
Pelaku memanfaatkan berbagai media untuk mendekati korban, termasuk telepon, SMS, aplikasi chat, email, dan media sosial.
Menanggapi fenomena ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan merilis kampanye edukasi digital bertajuk ‘Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak‘.
|Baca juga: APARI Jadi Tuan Rumah Dive-In Festival 2024 di Indonesia
|Baca juga: Top! Tugu Insurance Boyong Penghargaan Asuransi Paling Efisien di BIFA 2024
Kampanye ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai berbagai modus penipuan daring yang kian marak.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyatakan BRI berfokus pada pencegahan kejahatan perbankan dengan terus mengedukasi nasabah melalui berbagai kanal, baik media konvensional maupun media sosial.
“Melalui kampanye ini, kami berharap kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dapat meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik penipuan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 25 September 2024.
Dalam kampanye ini, BRI menggandeng penyanyi Vidi Aldiano dengan format film pendek yang menyoroti tiga modus penipuan yang sering menjerat korban. Melalui lirik lagu, Vidi menyampaikan informasi tentang berbagai bentuk penipuan yang masih menyasar masyarakat luas.
|Baca juga: Ladies Merapat! Zurich Perkenalkan Asuransi Khusus Wanita Demi Karier Kian Bersinar
|Baca juga: Ada Kabar Buruk dari Swiss Re tentang Covid-19, Kematian Masih Meningkat!
Film pendek tersebut mengisahkan seorang penyanyi (diperankan oleh Vidi Aldiano) yang merilis single terbarunya berjudul ‘Modus Palsu’.
Dalam sebuah konferensi pers, Vidi menjelaskan, lagu tersebut terinspirasi dari berbagai modus penipuan yang dirangkumnya dalam lirik, mulai dari tawaran hadiah undian, pencurian kode OTP, hingga undangan pernikahan palsu dalam bentuk file APK.
Dengan percaya diri, Vidi menyampaikan, modus-modus tersebut masih berhasil menipu banyak orang yang belum mengenali tipu muslihat ini. Padahal, penipuan seperti itu sebenarnya mudah dihindari dengan gerakan #BilangAjaGak.
Dia menekankan pentingnya mengabaikan nomor tak dikenal yang menawarkan hadiah jutaan rupiah atau tidak mempercayai undangan pernikahan dari seseorang yang tidak dikenal. Vidi menambahkan modus penipuan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, menjaga data pribadi dan akun bank menjadi sangat penting.
|Baca juga: Rasio Modal Asuransi Asei Terjun Bebas, Ada Apa?
|Baca juga: Gelar Panel Diskusi BUSS ke-2, APPARINDO: Kapasitas Reasuransi Masih Bisa Ditingkatkan via Penggabungan!
“Kerja sama antara nasabah dan bank sangat dibutuhkan untuk meminimalisir risiko penipuan yang mungkin terjadi. Kita perlu menyadari modus penipuan perbankan akan selalu ada dan terus berkembang. Dengan memahami tanda-tandanya, kita semua bisa melawan berbagai macam modus penipuan,” tutup Vidi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News