Media Asuransi, GLOBAL – Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF) bersama dengan Kementerian Keuangan Laos mengadakan upacara penyerahan pembayaran sebesar US$3 juta yang merupakan bagian dari polis asuransi banjir parametrik negara tersebut. Pembayaran ini dipicu oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh Topan Yagi.
Dalam acara tersebut, Menteri Keuangan Laos HE Santiphab Phomvihane menyambut Direktur Eksekutif SEADRIF Benedikt Signer, Manajer Sementara Bank Dunia di Laos Viengsamay Srithirath, serta Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Jepang di Vientiane Junichiro Matsuyama.
|Baca juga: Penurunan Tajam RBC Berpotensi Jadi Biang Kerok Terjadinya Risiko Sistemik di Industri Asuransi?
|Baca juga: Edy Tuhirman Mundur dari Generali Indonesia, Ada Apa?
Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 9 Oktober 2024, acara ini juga dihadiri oleh pejabat senior dari beberapa departemen penting pemerintah, termasuk Kementerian Perencanaan dan Investasi serta Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial.
Diskusi selama acara tersebut berfokus pada pentingnya pembiayaan risiko bencana dan perlunya mempertahankan cakupan asuransi sebagai langkah mitigasi dalam menghadapi bencana alam di masa depan.
|Baca juga: RBC Turun Signifikan, Pengamat: Berpotensi Pukul Kepercayaan Masyarakat terhadap Industri Asuransi!
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
Phomvihane menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara SEADRIF, Bank Dunia, serta pemerintah donor seperti Jepang dan Singapura dalam upaya membangun ketahanan finansial Laos terhadap guncangan iklim.
Sebagai bagian dari kunjungan ini, SEADRIF juga mengadakan sesi pelatihan bagi para pejabat pemerintah terkait pengelolaan pembayaran, sesuai dengan Kerangka Lingkungan dan Sosial Bank Dunia. Pelatihan ini bertujuan memastikan bahwa dana yang diterima digunakan secara efektif untuk mendukung pemulihan setelah bencana.
|Baca juga: DAI Siapkan Langkah Menuju SRO, Embrio Sudah Ditancapkan!
|Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke-16, Mandiri Inhealth Berbagi dengan Panti Asuhan di 16 Kota
Kerja sama internasional ini menjadi langkah penting bagi Laos dalam memperkuat kesiapan menghadapi bencana alam, serta membangun ketahanan ekonomi yang lebih baik di tengah risiko perubahan iklim yang semakin meningkat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News