Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru The Business Research Company menyebutkan pasar asuransi energi terbarukan diperkirakan mencapai US$22,49 miliar pada 2028. Kondisi itu dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,8 persen.
Mengutip Insurance Asia, Jumat, 18 Oktober 2024, pada 2024, nilai pasar ini diproyeksikan mencapai US$18 miliar atau naik dari US$17,01 miliar pada 2023 dan US$17,97 miliar pada 2024, dengan CAGR sebesar 5,6 persen.
|Baca juga: Liam Payne Sempat Kecanduan Alkohol Sebelum Meninggal, Sinyal Penting Punya Asuransi Kesehatan Mental?
|Baca juga: Pengguna Paylater Kian Bergairah di Tengah Deflasi, Kredivo Jaga Mitigasi Risiko
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan investasi, insentif pemerintah, serta kesadaran akan isu lingkungan. Kebijakan energi global, inovasi teknologi, dan integrasi model risiko iklim juga menjadi pendorong utama ekspansi pasar.
Selain itu, peningkatan permintaan energi global yang dipicu oleh pertumbuhan populasi dan industrialisasi mempercepat investasi di infrastruktur energi. Hal ini sejalan dengan upaya global dalam transisi ke energi terbarukan dan kebijakan pengurangan karbon.
|Baca juga: Sosok Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Dipanggil Prabowo Subianto
|Baca juga: Danamon Edukasi Nasabah #JanganKasihCelah Ancaman Quishing
Laporan tersebut menyebutkan Eropa sebagai pemimpin pasar pada 2023, sementara kawasan Asia-Pasifik diprediksi menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
